Saturday 24 October 2009

Kalau Cinta Jangan Maksiat

Dunia perfilman Indonesia mulai bangkit dari liang lahat, eh, mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupannya. Setelah sekian lama terlelap en cuma bisa bikin film-film yang isinya nggak jauh dari 'sepeda bupati', alias, maaf, seputar perut dan dada serta buka paha tinggi-tinggi (idih, film apa senam aerobik) Kamu boleh bangga ngeliat film-film layar lebar produksi dalam negeri udah bisa 'nangkring' di bioskop-bioskop bonafide, saingan ama "The Scorpion King"-nya The Rock. Ditambah lagi maraknya pemutaran SMS (Sinetron Mini Seri) yang habis satu muncul banyak menjadi ajang seleksi bintang muda untuk diangkat ke layar lebar. Siapa yang nggak kenal, Irgi Fahrezi dan Marcella dalam Sephia-nya, atau Leony yang membintangi Siapa Takut Jatuh Cinta? Penulis yakin kamu-kamu udah nggak asing ama mereka. Atau mungkin malah ada yang ngefans dengan salah satu dari mereka.
Bejibunnya saluran TV swasta baru, menuntut para produser TV banting tulang untuk ngegaet pemirsa. Salah satunya via pemutaran sinetron, biar pemirsa kecantol dan nggak pindah chanel. Maka lahir sinetron-sinetron remaja kayak Percikan, Dilarang Jatuh Cinta, atawa Kalau Cinta Jangan Marah. Ditambah pemaennya juga bintang-bintang muda yang lagi naik daon (ulet kali..). Udah gitu, ceritanya nggak jauh dari persoalan cintrong dua insan yang selalu menarik perhatian. Siapa yang nggak betah ngecengin Didi 'Element' en Vonny 'Bening' dalam Tunjuk Satu Bintang atawa muka-muka baru kayak Adelia Lontoh, Revalina dan Diana Fitria yang membintangi 'Percikan'?
Meskipun judul en pemaennya beda, isinya nggak jauh dari seluk-beluk cinta remaja. Diawali masa perjuangan saat PDKT. Benci dan rindu jadi satu. Diikuti aksi "nembak pujaan hati". Mengikat janji setia menjalin cinta kasih hingga ujung waktu (cieeee�). Yang berarti lampu hijau buat jalan bareng alias pacaran sebagai episode terakhir upaya mencari cinta bak arjuna.
Namun, kayaknya nggak semua setuju ama gaya pacaran remaja sekarang. Banyak pro dan kontra yang cukup bikin kepala kita pusing tujuh belas koma tiga puluh empat keliling lapangan senayan (makin pusing khan?). Bukannya dapet jalan terang, malah bikin remaja ngambil kesimpulan sendiri. Pokoke, pacaran itu boleh dan keputusan itu nggak bisa diganggu gugat. Titik! Nah lho!

Cinta = Pacaran + Seks?
Tren orang pacaran, kayaknya udah mendarah daging dan berurat akar di negerinya si Unyil ini. Seakan nggak bisa di-delete dari kehidupan kita. So, istilah pacaran dan segala kembarannya udah populer. Sepopuler album '07 Des'-nya Sheila on Tujuh. Ada istilah cimot (cinta monyet), cilok (cinta lokasi), atawa cimplung yang artinya cinta kecemplung, alias kasih tak sampai. Juga ada ciner (eh, itu sih adiknya Cuplis ya?). Lucunya lagi, ada gaya pacaran Islami. No kiss no touch. Aneh-aneh aja, emangnya jalan bareng atawa nonton bareng, bisa disebut islami? Asal!!
Celakanya lagi, banyak yang menobatkan pacaran sebagai simbol pergaulan modern. Kamu baru dianggap dewasa en gaul kalo udah punya doi. Kalau belum punya, siap-siap aja dinobatkan jadi pejabat, alias pemuda jaman batu. Dan itu bisa bikin kamu manyun en berjuang dengan semangat '45 ngegaet sang buah hati. Meski harus ngorbanin uang SPP biar bisa nge-date nonton aksi Tobey 'Spider' Maguire. Sekaligus biar nggak disebut jomblo!
Sobat muda muslim, banyak teman remaja yang pacaran beralasan bahwa doi butuh seseorang yang bisa ngertiin dan merhatiin kamu. Pokoknya, yang lebih dari sekadar temen, bisa mompa semangat bak cheerleader waktu kamu lagi putus asa, bisa jadi tempat berbagi rasa dan masalah, atau paling jauh buat ajang seleksi pasangan hidup. Tiap remaja membutuhkan orang dekat yang bisa mengingatkan dan membimbing tanpa harus menggurui. Dan biasanya teman sebaya atau lawan jenis berada di urutan pertama (emangnya klasemen) sebelum orangtua atawa guru.
Tapi kayaknya alasan-alasan temen kamu itu cuma justifikasi aja, alias pembenaran biar dilegalisasi sekolah, keluarga dan lingkungan. Buktinya pacaran cuma jadi ajang baku syahwat. Nggak hanya jalan bareng, tapi bisa-bahkan kebanyakan remaja-sampe rela 'tidur bareng'. Naudzubillah min dzalik!
Sobat, setan paling doyan nongkrongin orang yang lagi pacaran alias mojok, lho. Temen kamu boleh bilang pacaran itu manis, tapi sebenarnya itu jalan iblis!
"Ih, itukan tergantung orangnya?". Bisa jadi. Tapi nggak selalu. Sekuat-kuatnya iman, tetep akan ambrol juga. Karena rasa cinta plus kebutuhan akan kasih sayang dan perhatian akan selalu menghinggapi manusia selagi masih hidup. Seperti halnya hawa nafsu. Ketika berpacaran, batas antara cinta dan nafsu itu jadi bias, alias nggak jelas.
Nggak ada yang ngejamin kamu atau pacar kamu bisa jaga diri alias tahan godaan ketika lagi asyik berduaan. Apalagi di tengah maraknya kampanye gaul bebas (baca: seks bebas) melalui media massa dan tayangan televisi. Awalnya mungkin cuma nonton bareng, makan bareng, pegangan tangan, berpelukan kayak teletubies, sampe teler abis. Udah gitu, wallahu'alam. En, kalo kamu udah lengket ama doi, kamu akan ngerasa berat banget untuk menolak 'aksi gerilya' tangan pacar kamu yang bisa berujung kamu nggak gadis lagi. Ih, syerem..! Jangan sampe deh.
Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka tidak boleh baginya berkhalwat (bedua-duaan) dengan seorang wanita, sedangkan wanita itu tidak bersama mahramnya. Karena sesungguhnya yang ketiga di antara mereka adalah setan" (H.R. Ahmad)

Kalau cinta jangan maksiat
"Cinta itu anugerah, maka berbahagialah. Sebab kita sengsara, bila tak punya cinta". Kamu pasti inget ama penggalan lirik lagunya Kang Doel Soembang itu. Dan so pasti setuju juga kalo rasa cinta itu adalah anugerah terindah yang kita miliki. Nggak kebayang deh, kalo kita nggak punya rasa cinta. Mungkin nggak jauh bedanya ama patung pak polisi di perempatan jalan. Karena itulah, Mbak Melly Guslaw wanti-wanti agar kita jangan pernah menyanjung cinta bila tak mengerti maknanya cinta, yang dilantunkan lewat "Hanya" dalam album OST A2DC. Tapi, tahukah kita maknanya cinta?
Tatkala Allah Swt. menciptakan manusia sebagai makhluk yang terbaik. Allah pun mengkaruniakan kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia bisa hidup dan nggak punah sebelum hari kiamat. Ada kebutuhan jasmani (hajjatul 'udawiyah) seperti rasa lapar, haus, tidur atau pengen buang air. Kebutuhan ini mutlak harus dipenuhi. Kalau nggak, badan kita bakal protes dan bisa sampai pada kondisi yang "mengundang" malaikat Ijrail.
Ada juga yang disebut kebutuhan naluri (hajjatul gharaa'iz). Terdiri dari naluri beragama (gharizatun tadayyun), naluri mempertahankan diri (gharizatu al-baqa) yang berbentuk rasa takut, atau pengen populer, terakhir naluri melestarikan keturunan (gharizatun nau') yang berwujud rasa cinta. Kalo kebutuhan ini nggak dipenuhi, perasaan kita jadi resah dan gelisah. Tapi badan kamu pun nggak akan protes. Persis perasaan kamu waktu lagi nunggu jawaban dari doi. Kalo ternyata cinta kamu sebatas mimpi, biasanya kamu cuma uring-uringan terus dengan 'bijak' sana-sini kamu bilang "cinta kan tak harus memiliki" dengan suara nge-bass kayak Butet Kertaradjasa. Padahal gondok. Hatinya serasa kompor meledug. Kasiaan� deh!
Sobat muda muslim, Allah mengkaruniakan kebutuhan-kebutuhan itu satu paket ama aturan maennya. Nggak bisa cara pemenuhan kebutuhan itu semau gue. Karena manusia itu lemah, nggak tahu mana dan apa yang terbaik buat dirinya. Allah Swt. berfirman: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." [TQS al-Baqarah [2]: 216]
Termasuk dalam masalah cinta kepada lawan jenis. Allah Swt. udah ngasih aturan pemenuhannya melalui pernikahan seperti dicontohkan oleh Rasulullah saw. Dengan begitu, manusia akan lebih mulia kedudukannya dan jelas asal-usulnya. Nggak kayak ayam yang maen sosor aja kalo lagi 'pengen'. Ditambah dengan janji Allah yang akan memberi pertolongan dan kemudahan buat para bujangan yang udah nggak kuku pengen nikah biar bisa jaga diri dari perbuatan maksiat. Apa nggak pengen?
Nah, sobat muda muslim, kalo rasa cinta itu diwujudkan dengan pacaran, berarti udah ngelanggar aturan Allah. Itu maksiat. Selain dosa, kesengsaraan akan menimpa. Alih-alih sayang sama pacar, malah kamu bikin celaka. Maka, kalau kamu jatuh cinta jangan terus maksiat, karena akan rugi dunia akhirat!
Sobat muda muslim, sekarang kita udah tahu kalo pacaran itu nggak boleh (baca: haram). Terus kamu pasti berpikir gimana caranya bisa mengendalikan virus cinta itu. Tapi tidak untuk dihilangkan. Biar virus ini nggak bikin hati kita tergoda untuk pacaran. Mau tahu?
Rasa cinta itu muncul tatkala ada rangsangan dari luar. Rangsangan itu bisa berupa film yang berkisah tentang cinta, lagu-lagu melankolis, atawa majalah remaja yang nggak bosen-bosennya ngomongin cinta. Selain itu, pergaulan juga kudu diwaspadai. Seperti kata pepatah jawa, witing trisno jalaran soko kulino. Terjemah bebasnya, rasa cinta itu tumbuh karena keseringan meeting alias ketemu. Kebayang kan kalo kita bergaul bebas, persahabatan dengan lawan jenis akan menjadi lahan subur tumbuhnya benih-benih cinta. Persis dalam film "Kuch Kuch Hota Hai".
Itu sebabnya, kita bisa mulai upaya mengendalikan virus cinta dengan membatasi pergaulan bebas. Dalam Islam, ada aturan mainnya lho. Ketemu atawa berinteraksi cuma seperlunya aja, jika memang diperlukan. Udah gitu, jika dikhawatirkan virus itu meradang lagi, tahan diri untuk nonton film romantis, atawa enjoy dengerin "Seberapa Pantas"-nya So7.
Nggak cukup sampe situ, kita juga kudu bangun benteng pertahanan dengan ikut pengajian. Karena dengan ikut pengajian, kecintaan terhadap Allah, keyakinan terhadap janji Allah, dan kebenaran aturan Allah bisa terpupuk. Dengan begitu, kita bisa istiqomah meski banyak penghalang. Jika Allah sayang kepada kita karena kita ngikutin aturan-Nya, kelak jodoh yang baik alias sholeh or sholehah akan datang menghampiri. Allah Swt. berfirman: "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)." [TQS an-N�r [24]: 26]
Sobat muda muslim, bisa jadi kamu ngerasa berat bin bete kalo harus berbuat kayak gitu. Tapi berat, bukan berarti nggak bisa. Pasti bisa. Masalahnya cuma waktu dan kemauan kamu untuk dapetin ridho Allah. Iya nggak?
Nah, Buat kamu atau temen kamu yang masih aktif pacaran, pintu taubat insya Allah masih terbuka. Jangan sampe kita habiskan masa muda kita dengan menabung dosa tiap harinya. Nggak ada yang tahu kapan Allah bakal 'memecat' kita jadi manusia ketika ajal menjemput. Mari, kita kuatkan tekad untuk nggak pacaran. Jangan lupa, ikut pengajian!

Bila Aku Jatuh Cinta

Allahu Rabbi aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau
Allahu Rabbi
Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh
Allahu Rabbi
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan
kasih-Mu
dan membuatku semakin mengagumi-Mu
Allahu Rabbi
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu
Allahu Rabbi
Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
Anugerahkanlah aku cinta-Mu...
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu
Amin !

Saturday 26 September 2009

Teh Kontrol Gula Darah?



Mengontrol gula kadar dengan menyeruput secangkir teh hangat? Tentunya akan menyenangkan. Para peneliti meyakini hal itu dapat dilakukan terutama dengan menggunakan teh asal Afrika.
Sebuah tim peneliti asal Denmark tengah mengembangkan perawatan untuk penyakit diabetes tipe 2 dengan bantuan teh Afrika khusus yang diproduksi dari ekstrk daun Rauvolfia Vomitoria dan buah jeruk aurantium.

Para peneliti baru-baru ini baru saja menyelesaikan percobaan klinis yang dilakukan terhadap 23 pasien dengan diabetes tipe 2 dan merasa puas dengan hasil yang diperoleh.
“Para subjek penelitian meminum 750 ml teah setiap hari. Teh itu tampaknya berbeda dari obat diabetes tipe 2 lainnya karena pada awalnya tidak terlihat mempengaruhi kandungan gula dalam darah. Namun, setelah empat bulan mengonsumsi teh tersebut, tampak peningkatan toleransi glukosa yang signifikan,” ujar pemimpin penelitian dari Copenhagen Universitu, Joan Campbell-Tofte seperti dikutip dalam beatdiabetestype2.com, baru-baru ini.
Menurut para peneliti, studi tersebut juga menunjukkan perubahan pola pembentukan asam lemak pada pasien yang minum teh dibandingkan kelompok yang tidak mengonsumsi.
“Pada pasien yang meminum teh, kadar asam lemak tak jenuh meningkat. Hal itu sangat baik karena membuat sel membran lebih mudah ditembus sehingga sel tubuh dapat menyerap lebih banyak glukosa dalam darah,” terangnya.
Sebelumnya, tim itu juga telah menguji teh dari Nigeria pada tikus percobaan. Hasilnya menunjukkan, setelah enam minggu menggunakan perawatan dengan teh Afrika dikombinasikan dengan pola makan rendah lemak terdapat perubahan kombinasi dan jumlah lemak pada mata dan perlindungan pankreas yang lemah. (rin)

Friday 18 September 2009

DARI MANAKAH DATANGNYA INSPIRASI ?

Dari manakah datangnya inspirasi? Apakah harus menyepi dipantai? Aapakah harus membaca koran tertentu? Sebenarnya inspirasi ada di mana-mana. Anda bisa mendapatkan inspirasi dari apa pun dan dari peristiwa apa pun, jika Anda pandai mengambil hikmah. Namun dari semua itu, inspirasi terbaik dan terkuat ada di dalam diri sendiri. Apa itu? Apakah Anda memilikinya?
Inspirasi dari diri Anda itu ialah visi yang kuat. Atau istilah bahasa Inggrisnya ialah Powerful Vision. Sebuah visi yang bisa menggerakan kita untuk mengambil apapun tindakan yang diperlukan untuk mewujudkan visi tersebut. Sudahkah Anda memiliki visi seperti ini? Tanpa memiliki visi yang kuat, tanpa sadar kita menyia-nyiakan hidup kita. Padahal memiliki visi masa depan diperintahkan oleh Allah melalui ayat berikut ini:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hasyr:18)
Namun, kita tidak akan mendapatkan inspirasi yang berarti jika visi kita lemah. Kita harus memiliki visi yang sangat kuat, yang memberikan dorongan besar sehingga kita mau melakukan apa pun yang diperlukan. Visi yang sangat pantas untuk diperjuangkan, sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut, dan merupakan keinginan terdalam kita setelah bertemu Allah.
Oleh karena itu, saat Anda membangun visi, Anda harus bisa menggali apa yang menjadi keinginan terdalam Anda. Sesuai dengan nilai yang Anda anut, sehingga Anda harus mengenal dengan sadar apa nilai yang Anda anut. Visi yang layak untuk diperjuangkan, visi yang benar-benar berarti, untuk diri sendiri dunia akhirat dan juga bagi orang lain, bahkan untuk dunia.

Thursday 17 September 2009

PENULISAN AL-QUR’AN DAN PENGUMPULANNYA




Penulisan dan pengumpulan Al-Qur’an melewati tiga jenjang.

TAHAP PERTAMA.
Zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pada jenjang ini penyandaran pada hafalan lebih banyak daripada penyandaran pada tulisan karena hafalan para Sahabat Radhiyallahu ‘anhum sangat kuat dan cepat disamping sedikitnya orang yang bisa baca tulis dan sarananya. Oleh karena itu siapa saja dari kalangan mereka yang mendengar satu ayat, dia akan langsung menghafalnya atau menuliskannya dengan sarana seadanya di pelepah kurma, potongan kulit, permukaan batu cadas atau tulang belikat unta. Jumlah para penghapal Al-Qur’an sangat banyak

Dalam kitab Shahih Bukhari [1] dari Anas Ibn Malik Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus tujuh puluh orang yang disebut Al-Qurra’. Mereka dihadang dan dibunuh oleh penduduk dua desa dari suku Bani Sulaim ; Ri’l dan Dzakwan di dekat sumur Ma’unah. Namun dikalangan para sahabat selain mereka masih banyak para penghapal Al-Qur’an, seperti Khulafaur Rasyidin, Abdullah Ibn Mas’ud, Salim bekas budak Abu Hudzaifah, Ubay Ibn Ka’ab, Mu’adz Ibn Jabal, Zaid Ibn Tsabit dan Abu Darda Radhiyallahu ‘anhum.

TAHAP KEDUA
Pada zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu tahun dua belas Hijriyah. Penyebabnya adalah : Pada perang Yamamah banyak dari kalangan Al-Qurra’ yang terbunuh, di antaranya Salim bekas budak Abu Hudzaifah ; salah seorang yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mengambil pelajaran Al-Qur’an darinya.

Maka Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu memerintahkan untuk mengumpulkan Al-Qur’an agar tidak hilang. Dalam kitab Shahih Bukahri [2] disebutkan, bahwa Umar Ibn Khaththab mengemukakan pandangan tersebut kepada Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu setelah selesainya perang Yamamah. Abu Bakar tidak mau melakukannya karena takut dosa, sehingga Umar terus-menerus mengemukakan pandangannya sampai Allah Subhanahu wa Ta’ala membukakan pintu hati Abu Bakar untuk hal itu, dia lalu memanggil Zaid Ibn Tsabit Radhiyallahu ‘anhu, di samping Abu Bakar bediri Umar, Abu Bakar mengatakan kepada Zaid : “Sesunguhnya engkau adalah seorang yang masih muda dan berakal cemrerlang, kami tidak meragukannmu, engkau dulu pernah menulis wahyu untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sekarang carilah Al-Qur’an dan kumpulkanlah!”, Zaid berkata : “Maka akupun mencari dan mengumpulkan Al-Qur’an dari pelepah kurma, permukaan batu cadas dan dari hafalan orang-orang. Mushaf tersebut
berada di tangan Abu Bakar hingga dia wafat, kemudian dipegang oleh Umar hingga wafatnya, dan kemudian di pegang oleh Hafsah Binti Umar Radhiyallahu ‘anhuma. Diriwayatkan oleh Bukhari secara panjang lebar.

Kaum muslimin saat itu seluruhnya sepakat dengan apa yang dilakukan oleh Abu Bakar, mereka menganggap perbuatannya itu sebagai nilai positif dan keutamaan bagi Abu Bakar, sampai Ali Ibn Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu mengatakan : “Orang yang paling besar pahalanya pada mushaf Al-Qur’an adalah Abu Bakar, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi rahmat kepada Abu Bakar karena, dialah orang yang pertama kali mengumpulkan Kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala.

TAHAP KETIGA
Pada zaman Amirul Mukminin Utsman Ibn Affan Radhiyallahu ‘anhu pada tahun dua puluh lima Hijriyah. Sebabnya adalah perbedaan kaum muslimin pada dialek bacaan Al-Qur’an sesuai dengan perbedaan mushaf-mushaf yang berada di tangan para sahabat Radhiyallahu ‘anhum. Hal itu dikhawatirkan akan menjadi fitnah, maka Utsman Radhiyallahu ‘anhu memerintahkan untuk mengumpulkan mushaf-mushaf tersebut menjadi satu mushaf sehingga kaum muslimin tidak berbeda bacaannya kemudian bertengkar pada Kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala dan akhirnya berpecah belah.

Dalam kitab Shahih Bukhari [3] disebutkan, bahwasanya Hudzaifah Ibnu Yaman Radhiyallahu ‘anhu datang menghadap Utsman Ibn Affan Radhiyallahu ‘anhu dari perang pembebasan Armenia dan Azerbaijan. Dia khawatir melihat perbedaaan mereka pada dialek bacaan Al-Qur’an, dia katakan : “Wahai Amirul Mukminin, selamtakanlah umat ini sebelum mereka berpecah belah pada Kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala seperti perpecahan kaum Yahudi dan Nasrani!” Utsman lalu mengutus seseorang kepada Hafsah Radhiyallahu ‘anhuma : “Kirimkan kepada kami mushaf yang engkau pegang agar kami gantikan mushaf-mushaf yang ada dengannya kemudian akan kami kembalikan kepadamu!”, Hafshah lalu mengirimkan mushaf tersebut.

Kemudian Utsman memerintahkan Zaid Ibn Tsabit, Abdullah Ibn Az-Zubair, Sa’id Ibnul Ash dan Abdurrahman Ibnul Harits Ibn Hisyam Radhiyallahu ‘anhum untuk menuliskannya kembali dan memperbanyaknya. Zaid Ibn Tsabit berasal dari kaum Anshar sementara tiga orang yang lain berasal dari Quraisy. Utsman mengatakan kepada ketiganya : “Jika kalian berbeda bacaan dengan Zaid Ibn Tsabit pada sebagian ayat Al-Qur’an, maka tuliskanlah dengan dialek Quraisy, karena Al-Qur’an diturunkan dengan dialek tersebut!”, merekapun lalu mengerjakannya dan setelah selesai, Utsman mengembalikan mushaf itu kepada Hafshah dan mengirimkan hasil pekerjaan tersebut ke seluruh penjuru negeri Islam serta memerintahkan untuk membakar naskah mushaf Al-Qur’an selainnya.

Utsman Radhiyallahu ‘anhu melakukan hal ini setelah meminta pendapat kepada para sahabat Radhiyalahu ‘anhum yang lain sesuai dengan apa yang diriwayatkan oleh Abu Dawud [4] dari Ali Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya dia mengatakan : “Demi Allah, tidaklah seseorang melakukan apa yang dilakukan pada mushaf-mushaf Al-Qur’an selain harus meminta pendapat kami semuanya”, Utsman mengatakan : “Aku berpendapat sebaiknya kita mengumpulkan manusia hanya pada satu Mushaf saja sehingga tidak terjadi perpecahan dan perbedaan”. Kami menjawab : “Alangkah baiknya pendapatmu itu”.

Mush’ab Ibn Sa’ad [5] mengatakan : “Aku melihat orang banyak ketika Utsman membakar mushaf-mushaf yang ada, merekapun keheranan melihatnya”, atau dia katakan : “Tidak ada seorangpun dari mereka yang mengingkarinya, hal itu adalah termasuk nilai positif bagi Amirul Mukminin Utsman Ibn Affan Radhiyallahu ‘anhu yang disepakati oleh kaum muslimin seluruhnya. Hal itu adalah penyempurnaan dari pengumpulan yang dilakukan Khalifah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu.

Perbedaan antara pengumpulan yang dilakukan Utsman dan pengumpulan yang dilakukan Abu Bakar Radhiyallahu anhuma adalah : Tujuan dari pengumpulan Al-Qur’an di zaman Abu Bakar adalah menuliskan dan mengumpulkan keseluruhan ayat-ayat Al-Qur’an dalam satu mushaf agar tidak tercecer dan tidak hilang tanpa membawa kaum muslimin untuk bersatu pada satu mushaf ; hal itu dikarenakan belih terlihat pengaruh dari perbedaan dialek bacaan yang mengharuskannya membawa mereka untuk bersatu pada satu mushaf Al-Qur’an saja.

Sedangkan tujuan dari pengumpulan Al-Qur’an di zaman Utsman Radhiyallahu ‘anhu adalah : Mengumpulkan dan menuliskan Al-Qur’an dalam satu mushaf dengan satu dialek bacaan dan membawa kaum muslimin untuk bersatu pada satu mushaf Al-Qur’an karena timbulnya pengaruh yang mengkhawatirkan pada perbedaan dialek bacaan Al-Qur’an.

Hasil yang didapatkan dari pengumpulan ini terlihat dengan timbulnya kemaslahatan yang besar di tengah-tengah kaum muslimin, di antaranya : Persatuan dan kesatuan, kesepakatan bersama dan saling berkasih sayang. Kemudian mudharat yang besarpun bisa dihindari yang di antaranya adalah : Perpecahan umat, perbedaan keyakinan, tersebar luasnya kebencian dan permusuhan.

Mushaf Al-Qur’an tetap seperti itu sampai sekarang dan disepakati oleh seluruh kaum muslimin serta diriwayatkan secara Mutawatir. Dipelajari oleh anak-anak dari orang dewasa, tidak bisa dipermainkan oleh tangan-tangan kotor para perusak dan tidak sampai tersentuh oleh hawa nafsu orang-orang yang menyeleweng.

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala Tuhan langit, Tuhan bumi dan Tuhan sekalian alam.

[Disalin dari kitab Ushuulun Fie At-Tafsir edisi Indonesia Belajar Mudah Ilmu Tafsir oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Penerbit Pustaka As-Sunnah, Penerjemah Farid Qurusy]
__________
Foote Note
1. Diriwayatkan oleh Bukhari, Kitab Al-Jihad, Bab Al-Aunu Bil Madad, hadits nomor 3064
2. Diriwayatkan oleh Bukhari, Kitab At-Tafsir, Bab Qauluhu Ta’ala : Laqad jaa’akum Rasuulun Min Anfusikum Aziizun Alaihi Maa Anittum … al-ayat
3. Diriwayatkan oleh Bukhari, Kitab Fadhaailul Qur’an, Bab Jam’ul Qur’an, hadits nomor 4978
4. Diriwayatkan oleh Al-Khatib dalam Kitabnya Al-Fashl Lil Washl Al-Mudraj, jilid : 2 halaman 954, dalam sanadnya terdapat rawi bernama Muhammad Ibn Abban Al-Ju’fi (Al-Ilal karya Ad-Daruquthni, jilid 3, halaman 229-230), Ibn Ma’in mengatakan : “Dia dha’if (Al-Jarhu wat Ta’dil karya Ar-Razi, jilid 7 halam 200. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam kitab Al-Mashaahif halaman 22
5. Diriwayatklan oleh Abu Dawud dalam Kitab Al-Mashaahif, Hal. 12

Thursday 27 August 2009

poto kegiatan



Nampang setelah upacara HUT RI Ke-64 17 Agustus 2009
Lap. Desa Bojongloa

CELOTEH ANAK

MALAIKAT PENCATAT AMAL

Seperti biasa, siang itu aku bersama kedua anakku, ahda dan asfa istirahat di rumah. Sambil melipat baju dari jemuran, aku menemani anak anakku bermain. Tiba tiba Ahda datang dan berkata "Mi, tadi aku nakali adik, udah dicatat malaikat atid belum ya mi? aku menjawab "Ya sudah dicatat?" segera ahda istighfar "astaghfirullah". Ya Allah, anakku mengingatkan aku. Sedikit aja dia melakukan kesalahan segera dia ingat kalau kesalahannya dicatat sama malaikat atid dan segera membersamai dengan istighfar. Berapa kali kita melakukan kesalahan dan begitu mudah kita melupakan kesalahan tersebut.



JADI PEMIMPIN

Hari ini merupakan hari pertama ahda sekolah di SDIT Luqman Al Hakim. Ada pengalaman menarik yang diceritakan ahda saat pulang sekolah. "Mi, tadi itu pemilihan ketua kelas". "Lalu siapa yang terpilih?" tanyaku. "Mbak Fida. Aku nggak tahu sih ketua kelas itu apa, ternyata ketua kelas itu tugasnya memimpin. Kalau suruh jadi pemimpin, ya saya mau". Jawab ahda dengan nada agak kecewa. Memang sejak kecil, saya selalu menanamkan pada anak anakku bahwa kita besok mau jadi pemimpin. Kita harus sekolah, kita harus mengaji dan lainnya itu dalam rangka mempersiapkan supaya besok bisa jadi pemimpin yang kuat.



ALLAH REPOT

Bencana tsunami melanda Aceh Raya. Kita bangsa Indonesia senantiasa mengikuti perkembangan korban tsunami lewat televisi. Tidak ketinggalan juga saya dan anak anak saya. Ketika melihat masih ada orang aceh yang selamat saya berkomentar sambil memberikan hikmah pada anak anak saya "Subhanallah, orang orang yang selamat itu memang benar benar pilihan Allah, Allah masih menghendaki orang itu untuk diselamatkan", kataku menerangkan. E….. si Asfa yang baru berumur 5 tahun menimpali "Iya ya mi, kalau semuanya diselamatkan Allah, kan Allah repot ya mi". langsung kakaknya menjawab "ya tidak, Allah itu Maha Kuasa. Allah itu bisa menyelamatkan orang banyak dan tidak kerepotan".



SEDIH MELIHAT TEMAN BERTENGKAR

Pertengkaran di antara anak anak itu sudah biasa, tetapi menjadi sesuatu yang mengharukan bagi Ahda. Saat itu Ahda berumur 7 tahun. Pulang sekolah Ahda bercerita " Mi, tadi aku menangis". "Kenapa?" tanyaku menyelidik. "Tadi itu mbak Fida dan Kiki bertengkar, aku sedih sekali. Bukankah mereka itu orang Islam? Sesama orang Islam itu kan bersaudara ya mi, kok mereka malah bertengkar…..? saya sedih melihat mereka", kata Ahda dengan nada haru.

HIKMAH 2

Menjawab Kritik


Ketika kaum Muslim baru saja kembali dari suatu peperangan yang melelahkan, sebagai kepala negara, Khalifah Umar bin Khatab menyampaikan pidato kenegaraan sebagai laporan kemenangan gemilang yang baru saja diraih oleh pasukannya. Namun, ketika selesai mengucapkan kalimah hamdalah dan salawat, diiringi dengan kata-kata, ''Wahai manusia, dengarkan dan dan taatilah!'' itu tiba-tiba seorang di antara yang hadir langsung berdiri dan menginterupsi, ''Hari ini kami tidak akan mendengar dan menaatimu wahai Ibn Khattab!'' kata orang itu.

Khalifah tertegun dan keheranan, sambil berkata, ''Ada apa?'' Laki-laki itu melanjutkan, ''Anda telah membagi-bagi ganimah [rampasan] kepada kami. Kami masing-masing mendapatkan jatah sehelai kain. Kami lihat Anda hari ini memakai baju baru. Dari mana Anda peroleh jatah kain lainnya?''

Khalifah Umar kemudian menyuruh anaknya menjawab. ''Wahai Abdullah bin Umar, bangun dan jawablah pertanyaannya.'' Abdullah bin Umar kemudian berdiri dan berkata, ''Ya. Aku lihat baju ayahku tidak cukup dengan kain yang dibagikan, lalu bagianku aku berikan kepadanya agar cukup untuk sebuah jubah, karena jubahnya yang ada telalu banyak tambalan.''

Mendengar itu, laki-laki itu bangkit dari tempat duduknya lalu berkata, ''Sekarang kami akan mendengar dan menaatimu wahai Khalifah. Silakan lanjutkan pidatomu!''

Untuk ukuran zaman sekarang, para pendukung seorang pemimpin pasti tersinggung dan bereaksi keras bila orang berulah sebagaimana laki-laki itu. Apalagi, orang itu bersikap taksopan --dalam anggapan umum saat ini-- di hadapan seorang kepala negara dan berani melontarkan tuduhan atau dugaan yang tidak benar di depan publik. Tindakan itu bahkan bisa dianggap merongrong dan merusak nama baik sang pemimpin. Oleh karena itu, tak jarang para pendukung tokoh itu melakukan segala cara untuk membungkam suara-suara seperti itu demi menyelamatkan pemimpin yang didukungnya.

Bandingkan dengan sikap Khalifah Umar yang tidak tersinggung sedikitpun itu. Beliau menyadari bahwa rakyat mempunyai hak untuk menyampaikan kritik sesuai dengan janjinya ketika dinobatkan sebagai Khalifah. ''Siapa yang melihat aku tak beres, silakan tegur dan luruskan aku.'' Saat itu seorang laki-laki bangkit dari duduknya dan berkata, ''Ya. Kami akan menegurmu dengan mata pedang kami.'' Umar tidak kaget, terlebih lagi karena ia merasa tidak melakukan sesuatu apa pun seperti yang dituduhkan.

Beliau dengan serius mendengar suara mereka, kemudian segera memberikan jawaban dengan bukti-bukti nyata yang meyakinkan umat. Namun, bukan sebaliknya, Ia malah mengecam dan mengancam. Wallahu a'lam. (Muhammad Abbas Aula)

HIKMAH

Kisah Segelas Susu


Suatu hari, Khalifah Abu Bakar al-Shidiq kembali dari pasar. Di rumah, beliau melihat segelas susu murni di atas meja. Karena rasa haus akibat aktivitas yang melelahkan, beliau meminum susu tersebut tanpa curiga sedikit pun tentang asal-usul segelas susu tersebut.

Saat itu, pembantu beliau masuk rumah dan menyaksikan tuannya telah menghabiskan segelas susu yang dia letakkan di atas meja, selanjutnya ia berkata, ''Ya Tuanku, biasanya sebelum engkau memakan dan meminum sesuatu pasti menanyakan lebih dulu asal-muasal makanan dan minuman tersebut, mengapa sewaktu meminum susu tadi engkau tidak bertanya sedikit pun tapi langsung meminumnya?'' Dengan rasa kaget, Abu Bakar bertanya, ''Memangnya susu ini dari mana?'' Pembantunya menjawab, ''Begini, ya Tuanku, pada zaman jahiliyah dulu dan sebelum masuk Islam, saya adalah kahin (dukun) yang menebak nasib seseorang.

Suatu kali setelah saya ramal nasib seorang pelanggan, dia tidak sanggup membayar karena tidak punya uang, tapi dia berjanji suatu saat akan membayar. Tadi pagi saya bertemu di pasar dan dia memberikan susu itu sebagai bayaran untuk utang yang dulu belum sempat dia bayar.'' Mendengar itu, langsung Abu Bakar memasukkan jari telunjuknya ke dalam mulut dan mengoyang-goyangkan anak lidah agar muntah. Beliau berusaha untuk mengeluarkan susu tersebut dari perutnya, dan tidak ingin sedikit pun tersisa. Bahkan dalam riwayat itu disebutkan, beliau sampai pingsan karena berusaha memuntahkan seluruh susu yang telanjur beliau minum dan berkata, ''Walaupun saya harus mati karena mengeluarkan susu ini dari perut saya, saya rela.''

Banyak disebutkan dalam kisah para sahabat Nabi, para salafu al shalih sangat menjaga setiap makanan dan minuman sebelum masuk ke dalam perut. Ketika mereka sudah benar-benar yakin bahwa makanan tersebut halal seratus persen, barulah mereka berani memakannya, tapi kalau masih berbau syubhat apalagi haram mereka tidak mau memakannya, walaupun harus kelaparan. Para salafu al shalih sangat takut kepada hadis Nabi, ''Setiap daging yang tumbuh dari makanan yang haram, maka api neraka lebih pantas untuknya.'' Di samping itu, mereka sangat yakin bahwa makanan adalah sumber tenaga dan inspirasi untuk tubuh dan otak. Makanan yang halal akan membuat tubuh gampang untuk melaksanakan ibadah.

Kehati-hatian mereka juga untuk keluarga. Mereka tidak mau memberi makanan yang haram kepada keturunannya agar melahirkan sifat terpuji, karena yakin ketika keluarga diberi makanan yang haram, jangan diharapkan istri dan anak kita akan membawa kedamaian di tengah keluarga. Sang anak dan istri akan jauh dari sifat shalih dan shalihah. Istri-istri di zaman sahabat dan salaf al shalih selalu berpesan kepada suaminya sebelum berangkat kerja, ''Wahai suamiku, kami kuat menahan lapar, tapi tidak kuat terhadap api neraka, carilah rezeki yang halal untuk kami.'' (Okrisal Eka Putra)

Monday 24 August 2009

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
KEGIATAN MENYAMBUT
HARI KEMERDEKAAN RI KE-64
TAHUN 2009

ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
SMP PASUNDAN RANCAEKEK
JL. TULIP RAYA BLOK IV BUMI RANCAEKEK KENCANA
KABUPATENBANDUNG

Rancaekek 20 Agustus 2009
Nomor : 02 /PHBN/OSIS-SMP PAS./VIII/09
Lamp. : 1 berkas
Hal : Laporan Pertanggung Jawaban
Kegiatan meyambut HUT. Ke- 64 RI


Kepada
Yth. Kepala SMP Pasundan Rancaekek
Di tempat

Assalamualaikum……
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat melaksanakan kegiatan Menyambut HUT ke-64 RI .
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelenggarakan . Semoga bantuan semua pihak diterima oleh Allah SWT .
Berikut kami sampaikan tentang laporan pertanggung jawaban kegiatan “Menyambut HUT Ke-64 RI”

Wassalamualaikum Wr.Wb


Sekretaris

Winda Hestiana

Ketua
Pelaksana
AmirLatief

Ketua Umum
Devy Ariesta




LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
KEGIATAN MENYAMBUT HUT KE – 64 RI


Alhamdulillahirobbilalamin. Dengan ini kami sampaikan laporan pertanggung jawaban Kegiatan Menyambut HUT ke-64 RI , sebagai berikut

I.PRA KEGIATAN
Berikut ini merupakan kegiatan – kegiatan yang kami laksanakan untuk mempersiapkan kegiatan , yaitu :
a. Rapat I
Hari / Tanggal : Senin, 14 Juli 2009
Tempat : Kelas IX G
Hasil : Pembentukan panitia
b. Rapat II
Hari / Tanggal :Sabtu, 25 Juli 2009
Tempat : Kelas IX E
Hasil : Pembentukan sie
c. Rapat III
Hari / Tanggal : Rabu, 29 Juli 2009
Tempat : Ruang OSIS
Hasil : Penentuan anggaran dana
d. Rapat IV
Hari / Tanggal : Sabtu, 1 Agustus 2009
Tempat : Kelas IX G
Hasil : Acara yang akan disajikan
e. Rapat V
Hari / Tanggal : Sabtu, 8 Agustus 2009
Tempat : Kelas XII IPA 3
Hasil : Koordinasi sie humas dan perlengkapan
f. Rapat VI
Hari / Tanggal : Kamis, 13 Agustus 2009
Tempat : Kelas VII F
Hasil : Koordinasi sie dekorasi/Peseiapan Akhir Panitia


II.BENTUK KEGIATAN
Dalam kegiatan ini telah tercatat yang hadir adalah seluruh siswa dan siswi SMP Pasundan Rancaekek.
Adapun bentuk kegiatan yang teah dilaksanakan , sebagai berikut :
a. Lomba Baca Puisi
b. Lomba Pidato
c. Lomba Sepeda hias
d. Lomba Kaligrafi
e. Lomba Permainan
f. Hiburan (Electone)




III. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari /Tanggal : Sabtu, 15 Agustus 2009
Tempat : Lapangan Upacara SMP Pasundan Rancaekek
IV. SUSUNAN PANITIA
(Terlampir)
V. ANGGARAN DANA
(Terlampir)
VI. REALISASI DANA
(Terlampir)
VII. SUSUNAN ACARA
(Terlampir)
VIII. REALISASI SUSUNAN ACARA
(Terlampir)
IX. EVALUASI
1. 1. Sekretaris
Bertugas membuat proposal , surat keluar , serta laporan pertanggung jawaban kegiatan.
• Kegiatan Pra Pelaksanaan
- Membuat proposal
- Membuat surat perijinan dan berbagai surat keluar
- Meminta tanda tangan proposal dan berbagai surat keluar
• Kegiatan Lomba
- Membantu kerja seksi lain
• Hambata
- Pembuatan brosur lambat
Faktor Pendukung
- Mendapat bantuan dari sie lain

2. Bendahara
Bertugas mengenai keuangan kegiatan.
• Kegiatan Pra Pelaksanaan
- Membuat anggaran dana
• Kegiatan pelaksanaan Lomba
- Membantu kerja seksi lain
• Hambatan
- Pendanaan lambat
 Faktor Pendukung
- Mendapat bantuan dari sie keskretariatan

3. Sie Acara
Bertugas mengatur jalannya acara.
• Kegiatan Pra
- Membuat susunan acara
- Membuat daftar acara
• Kegiatan Pelaksanaan
- Mengatur jalannya acara
• Hambatan
- Acaranya molor
- Durasi penampilan peserta kurang terkoordinasi
• Faktor Pendukung
- Mendapat bantuan dari sie lain

4. Sie Perlengkapan
Bertugas menyiapkan perlengkapan yang berhubungan dengan kegiatan .
• Kegiatan Pra Pelaksanaan
- Menyusun daftar perlengkapan
- Menyiapkan perlengkapan kepanitiaan
• Kegiatan Pelaksanaan
- Membantu kerja seksi lain
• Hambatan
-
 Faktor Pendukung
- Mendapat bantuan dari sie keskretariatan



6. Sie Dekorasi
Bertugas menyipakan dekorasi panggung untuk kegiatan.
• Kegiatan Pra Pelaksanaan
- Membuat rancangan dekor panggung
- Membeli barang – barang yang dibutuhkan
• Kegiatan Pelaksanaan
- Membantu kerja seksi lain
• Hambatan
- Kurang koordinasi dengan panitia lain
• Faktor Pendukung
- Mendapat bantuan dari sie lain

7. Sie Humas
Bertugas mengatur hubungan dengan pihak sekolah maupun luar
• Kegiatan Pra Pelaksanaan
- Membantu sekretaris dalam pengajuan proposal
- Membuat brosur untuk promosi kegiatan ke tiap kelas
• Kegiatan Pelaksanaan
- Membantu kerja seksi lain
• Hambatan
- Kurang koordinasi antar panitia
Faktor Pendukung
- Mendapat bantuan dari sie lain


8. Sie Dokumentasi
Bertugas mengabadikan kegiatan.
• Kegiatan Pra Pelaksanaan
- Mencari peralatan dokumentasi
• Kegiatan Pelaksanaan
- Membantu kerja seksi lain
- Mengabadikan kegiatan
• Hambatan
- Kurang koordinasi antar panitia
• Faktor Pendukung
- Mendapat bantuan dari sie lain

9. Sie Konsumsi
Bertugas menyiapkan konsumsi .
• Kegiatan Pra Pelaksanaan
- Menyusun anggaran konsumsi
• Kegiatan Pelaksanaan
- Menyediakan konsumsi
• Hambatan
- Kurang koordinasi antar panitia
• Faktor Pendukung
- Mendapat bantuan dari sie lain


X . PENUTUP
Demikian laporan pertanggung jawaban ini kami buat , semoga kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi kita semua dan semoga amal perbuatan kita semua diterima oleh Allah SWT . Amin……..
Rancaekek, 20 Agustus 2009
Panitia Pelaksana
Kegiatan Menyambut HUT Ke – 64 RI
Sekretaris

Winda Hestiana

Ketua Pelaksana

AmirLatief

Ketua Umum

Devy Ariesta














Lampiran 1
SUSUNAN PANITIA
KEGIATAN MENYAMBUT HUT KE – 64 RI
OSIS SMP PASUNDAN RANCAEKEK 2009-2010

Pelindung : Drs. Cucu Suryana.
Pembina : Saefudin Budiansyah S.Pd.
Tono Hartono
Ketua Umum : Devy Ariesta
Ketua Pelaksana : Amir Latief
Sekretaris :Winda
Bendahara : Erlinda Febrianti
Fina Nur H
Sie-Sie
1. Sie Dana
Koordinator : Indrie Puspitasari
Anggota : Andina
M. Gerlald
Sintiana
2. Sie Humas
Koordinator : Fina Rahmatul
Anggota : Ayu
Nia
Sri
3. Sie Acara
Koordinator : Windi Oktasela
Anggota : Selvi
Akeira
Yopa Sopian
Rima
Nurbaethy nanda
Dian Triani

5. Sie Konsumsi
Koordinator : Irna Ayu
Anggota : Pipit Rahayu
Fitri handayani

6. Sie Perlengkapan
Koordinator : Ria Restiani
Anggota : Fera Siti N
Agung
M Jalaludin

7. Sie Dokumentasi
Koordinator : Winda Hestiana
Anggota : Wina Susilawati
Sintia Mutiara Sari


Lampiran 2
ANGGARAN DANA KEGIATAN
MEMPERINGATI HUT KE – 64 RI

Pemasukan : 1.Sekolah Rp . 460.000
TOTAL PEMASUKAN Rp. 460.000



Pengeluaran :
1. Sound System Rp. 100.0002. Transport Rp. 60.0003. Dekorasi Rp. 20.0004. Dokumentasi Rp. 20.0005. Konsumsi Rp. 100.00
6.Humas Rp. 20.000
7.Keskretariatan Rp. 50.000
8.Hadiah Rp. 90.000
TOTAL PENGELUARAN Rp. 460.000


Saldo : Pemasukan Rp. 460.000
Pengeluaran Rp.460.000 Rp. 0

Lampiran 4

SUSUNAN ACARA
PERLOMBAAN MEMPERINGATI HUT KE – 64 RI

06.00 – 06.30 : Persiapan panitia
06.30 - 07.30 : Daftar Ulang Peserta
07.30 - 10.00 : Perlombaan
10.00 – 11..30 : Hiburan
11.30 – selesai : Penutupan

LEMBAR PERSETUJUAN
KEGIATAN MEMPERINGATI HUT KE – 64 RI

Rancaekek, 20 Agustus 2009
PANITIA KEGIATAN MEMPERINGATI
HUT KE – 64 REPUBLIK INDONESIA

Sekretaris

Winda Hestiana

Ketua Pelaksana

AmirLatief

Ketua Umum Osis
SMP Pasundan Rancaekek

Devy Ariesta


Mengetahui,
Pembina OSIS
SMP Pasundan Rancaekek

Tono Hartono

Kesiswaan
SMP Pasundan Rancaekek

Saefudin Budiansyah S.Pd

Menyetujui,
Kepala SMP Pasundan Rancaekek,


Drs. Cucu Suryana
NIP.

Friday 21 August 2009

PMR

KESIAPSIAGAAN BENCANA

Hai…jumpa lagi denganku PMR madya. Kali ini aku mengajak teman-teman untuk mengenal bencana, agar kita bisa mengurangi akibatnya........Ayo Siaga...!


Mengenal Bencana
Sering dengar istilah Bencana ? Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah ”bencana” (disaster). Bencana adalah kejadian luar biasa yang disebabkan oleh faktor alam ataupun sebagai akibat ulah manusia yang menimbulkan korban jiwa, kerugian material dan kerusakan lingkungan. Bencana timbul ketika manusia tidak dapat mengatasi ancaman.
Berdasarkan waktunya bencana dapat dikelompokan sebagai berikut :
1.Bencana terjadi secara tiba-tiba, misalnya gempa bumi, tsunami, angin topan, letusan gunung api, banjir bandang san tanah longsor.
2.Bencana yang terjadi secara perlahan, dan dengan disertai munculnya tanda-tanda sehingga kita bisa melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah timbulnya banyak korban, misalnya banjir, kekeringan, dll.

Siklus Bencana
Bencana memiliki siklus sehingga kita dapat melakukan tindakan-tindakan untuk menghindari jatuhnya kerugian dan jatuhnya banyak korban. Kegiatan penanganan bencana dilakukan sepanjang siklus bencana, yaitu :
A.Sebelum bencana datang, yang dapat kita lakukan antara lain :
1.Pencegahan Bencana, yaitu kegiatan penyediaan sarana yang memberikan perlindungan permanen terhadap dampak bencana, seperti pembangunan saluran lahar, kanal kendali banjir, pembebasan lokasi rawan bencana dari pemukiman penduduk.
2.Mitigasi, yaitu tindakan untuk mengurangi dampak bencana. Misalnya kita melatih keterampilan kita agar mampu membaca tanda-tanda terjadinya bencana, melatih pengetahuan pertolongan pertama. Dll.
3.Keseiapsiagaan menghadapi bencana, sebelum bencan kita harus mempersiapkan diri untuik melakukan tindakan cepat dan tepat jika suatu bencana terjadi. Misalnya mengenali tanda-tanda peringatan bencana di lngkungan tempat tinggalmu, seperti kentongan, sirine, berita radio, dll.

B.Pada saat bencana datang
Pada saat bencana tindakan yang dapat dilakukaj antara lain ; pencarian dan penyelamatan , pelayanan bantuan medis, pendistribusian bantuan dan dukungan psikologi sosial bagi mereka yang tertimpa bencana.
Yang dapat kamu lakukan adalah :
1.Berdoa, tabah, dan jangan panik
2.Menyelamatkan diri dan keluarga, usahakan tidak terpisah dari keluarga.
3.Mengikuti intsruksi dari petugas atau tim penyelamat.
4.Membantu sesuai kemampuan, misalnya, menghubungi nomor-nomor telepon penting, menginformasikan kepada PMI setempat.

C.Setelah Bencana
Bantulah apa yang bisa dan mampu kamu lakukan.. Carilah informasi tentang apa yang terjadi. Cobalah mencari tahu apa yang bisa dilakukan agar kejadian itu tidsk terulang ikembali dimasa yang akan datang. Dukunglah siapa saja yang mengupayakan tindakan pencegahan.

Wednesday 19 August 2009

 
Posted by Picasa

MOPD

 
Posted by Picasa

TIPS

MATODE MENGHAFAL QUR'AN
Bersama Mudhawi Ma'arif

I. Pendahuluan
Ada 3 prinsip (Three P) yang harus difungsikan oleh ikhwan/akhwat
kapan dan dimana saja berada sebagai sarana pendukung keberhasilan
dalam menghafal al qur'an. 3P (Three P) tersebut adalah:
1. Persiapan (Isti'dad)
Kewajiban utama penghafal al-qur'an adalah ia harus menghafalkan
setiap harinya minimal satu halam dengan tepat dan benar dengan
memilih waktu yang tepat untuk menghafal seperti:
a. Sebelum tidur malam lakukan persiapan terlebih dahulu dengan
membaca dan menghafal satu halaman secara grambyangan (jangan langsung dihafal secara mendalam)
b. Setelah bangun tidur hafalkan satu halaman tersebut dengan
hafalan yang mendalam dengan tenang lagi konsentrasi
c. Ulangi terus hafalan tersebut (satu halaman) sampai benar- benar hafal diluar kepala
2. Pengesahan (Tashih/setor)
Setelah dilakukan persiapan secara matang dengan selalu mengingat- ingat satu halaman tersebu, berikutnya tashihkan (setorkan) hafalan antum kepada ustad/ustadzah. Setiap kesalahan yang telah ditunjukkan oleh ustad, hendaknya penghafal melakukan hal-hal berikut:
a. Memberi tanda kesalahan dengan mencatatnya (dibawah atau
diatas huruf yang lupa)
b. Mengulang kesalahan sampai dianggap benar uoleh ustad.
c. Bersabar untuk tidak menambah materi dan hafalan baru kecuali materi dan hafalan lama benar-benar sudah dikuasai dan disahkan
3. Pengulangan (Muroja'ah/Penjagaa n)
Setelah setor jangan meninggalkan tempat (majlis) untuk pulang sebelum hafalan yang telah disetorkan diulang beberapa kali terlebih dahulu (sesuai dengan anjuran ustad/ustadzah) sampai ustad benar- benar mengijinkannya
II. Syarat Utama Untuk Memudahkan Hafalan
1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah
2. Berniat mendekatkan diri kepada Allah dengan menjadi hamba- hamba pilihanNya yang menjaga al-qur'an
3. Istiqomah sampai ajal musamma
4. Menguasai bacaan al-qur'an dengan benar (tajwid dan makharij al huruf)
5. Adanya seorang pembimbing dari ustad/ustadzah (al-hafidz/al- hafidzah)
6. Minimal sudah pernah khatam al-qur'an 20 kali (dengan membaca setiap ayat 5 kali)
7. Gunakan satu jenis mushaf al-qur'an (al-qur'an pojok)
8. Menggunakan pensil/bolpen/ stabilo sebagai pembantu
9. Memahami ayat yang akan dihafal
III. Macam-macam Metode Menghafal

A. Sistem Fardhi
Ikuti langkah ini dengan tartib (urut):
1. Tenang dan tersenyumlah, jangan tegang
2. Bacalah ayat yang akan dihafal hingga terbayang dengan jelas kedalam pikiran dan hati
3. Hafalkan ayat tersebut dengan menghafalkan bentuk tulisan huruf-huruf dan tempat-tempatnya
4. Setelah itu pejamkan kedua mata dan
5. Bacalah dengan suara pelan lagi konsentrasi (posisi mata tetap terpejam dan santai)
6. Kemudian baca ayat tersebut dengan suara keras (posisimata tetap terpejam dan jangan tergesa-gesa)
7. Ulangi sampai 3x atau sampai benar-benar hafal
8. Beri tanda pada kalimat yang dianggap sulit dan bermasalah (garis bawah/distabilo)
9. Jangan pindah kepada hafalan baru sebelum hafalan lama sudah menjadi kuat

Penggabungan ayat-ayat yang sudah dihafal
Setelah anda hafal ayat pertama dan kedua jangan pindah kepada ayat
ketiga akan tetapi harus digabungkan terlebih dahulu antara keduanya
dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Bacalah ayat pertama dan kedua sekaligus dengan suara pelan lagi konsentrasi
2. Kemudian bacalah keduanya dengan suara keras lagi konsentrasi dan tenang
3. Ulani kedua ayat tersebut minimal 3x sehingga hafalan benar- benar kuat. Begitulah seterusnya, pada tiap-iap dua tambahan ayat baru harus digabungkan dengan ayat sebelumnya sehingga terjadi kesinambungan hafalan
4. Mengulang dari ayat belakang ke depan. Dan dari depan ke belakang
5. Semuanya dibaca dengan suara hati terlebih dahulu kemudian dengan suara keras (mata dalam keadaan tertutup)
6. Begitu seterusnya. Setiap mendapatkan hafalan baru, harus digabungkan dengan ayat/halaman/ juz sebelumya.
B. Sistem Jama'i
Sistem ini menggunakan metode baca bersama, yaitu dua/tiga orang (partnernya) membaca hafalan bersama-sama secara jahri (keras) dengan:
a. Bersama-sama baca keras
b. Bergantian membaca ayat-an dengan jahri. Keika partnernya membaca jahr dia harus membaca khafi (pelan) begitulah seterusnya dengan gantian.
Sistem ini dalam satu majlis diikuti oleh maksimal 12 peserta, dan minimal 2 peserta. Settingannya sebagai berikut:
a. Persiapan:
1. Peserta mengambil tempat duduk mengitari ustad/ustadzah
2. Ustad/ustadzah menetapkan partner bagi masing-masing peserta
3. Masing-masing pasangan menghafalkan bersama partnernya sayat baru dan lama sesuai dengan instruksi ustad/ustadzah
4. Setiap pasangan maju bergiliran menghadap ustad/ustadzah untuk setor halaman baru dan muroja'ah hafalan lama
b. Setoran ke ustad/ ustadzah:
1. Muroja'ah: 5 halaman dibaca dengan sistem syst-an (sistem gantian). Muroja'ah dimulai dari halaman belakang (halaman baru) kearah halaman lama
2. Setor hafalan baru:
a. Membaca seluruh ayat-ayat yang baru dihafal secara bersama- sama
b. Bergiliran baca (ayatan) dengan dua putaran. Putaran pertama dimulai dari yang duduk disebelah kanan dan putaran kedua dimulai dari sebelah kiri.
c. Membaca bersama-sama lagi, hafalan baru yang telah dibaca secara bergantian tadi.
3. Muroja'ah tes juz 1, dengan sistem acakan (2-3x soal). Dibaca bergiliran oleh masing-masing pasangan.
Ketika peserta sendirian tidak punya partner, atau partnernya sedang berhalangan hadir, maka ustad wajibmenggabungkann ya dengan kelompok lain yang kebetulan juz, halaman dan urutannya sama, jika hafalannya tidak sama dengan kelompok lain maka ustad hendaknya menunjuk salah seorang peserta yang berkemampuan untuk suka rela menemani.
c. Muroja'ah ditempat:
1. Kembali ketempat semula.
2. Mengulang bersama-sama seluruh bacaan yang disetorkan baik muroja'ah maupun hafalan baru, dengan sistem yang sama dengan setoran
3. Menambah hafalan baru bersama-sama untuk disetorkan pada pertemuan berikutnya
4. Jangan tinggalkan majlis sebelum mendapat izin ustad/ustadzah.
IV. Keistimewaan sistem jama'i
1. Cepat menguasai bacaan al-qur'an dengan benar
2. Menghilangkan perasaan grogi dan tidak PD ketika baca al- qur'an didepan orang lain
3. Melatih diri agar tidak gampang tergesa-gesa dalam membaca
4. Mengurangi beban berat menghafal al-qur'an
5. Melatih untuk menjadi guru dan murid yang baik
6. Menguatkan hafalan lama dan baru
7. Semangat muroja'ah dan menambah hafalan baru
8. Meringankan beban ustad
9. Kesibukannya selalu termotivasi dengan al-qur'an
10. Mampu berda'wah dengan hikmah wa al-mau'idhah al-hasanah
11. Siap untuk dites dengan sistem acakan
12. Siap menjadi hamba-hamba Allah yang berlomba menuju kebaikan
V. Jaminan
1. Hafalan al-qur'an lanyah dan lancar dalam masa tempo yang sesingkat-singkatnya
2. Sukses dan bahagia di dunia dan akhirat
3. Pilihan Allah dan memperoleh surga `adn diakhirat nanti (surah fatir: 23-24)
VI. Metode Muroja'ah (Pengulangan dan penjagaan fardhi atau jama'i)
Ayat-ayat al-qur'an hanya akan tetap bersemayam didalam hati utu al-`ilm jika ayat-ayat yang dihafal selalu diingat, diulang dan
dimuroja'ah. Berikut ini cara muroja'ah:
1. Setelah hafal setengah juz/satu juz, harus mampu membaca sendiri didepan ustad/ustadzah dan penampilan.
2. Setiap hari membaca dengan suara pelan 2 juz. Membaca dengan suara keras (tartil) minimal 2 juz setiap hari.
3. Simakkan minimal setengah juz setiap hari kepada teman/murid/ jama'ah/istri/ suami dst
4. Ketika lupa dalam muroja'ah maka lakukan berikut ini:
· Jangan langsung melihat mushaf, tapi usahakan mengingat- ingat terlebih dahulu
· Ketika tidak lagi mampu mengingat-ingat, maka silahkan melihat mushaf dan
· Catat penyebab kesalahan. Jika kesalahan terletak karena lupa maka berilah tanda garis bawah. Jika kesalahan terletak karena faktor ayat mutasyabihat (serupa dengan ayat lain) maka tulislah nama surat/no./juz ayat yang serupa itu di halaman pinggir (hasyiyah

Untuk Para Guruku

by JampanG
...

mari kita kenang bersama
akan jasanya seorang guru
jasa guruku tak terhingga
aku takkan melupakannya
banyak ilmu yang kudapatkan
banyak ilmu yang kudapatkan
jasanya kuingat sepanjang masa
...
(Jasa Guru - Hawari)

Masih ingatkah kita dengan orang-orang yang dulu mengajarkan kita menulis dan membaca huruf hijaiyah, mulai dari alif hingga ya? Sehingga kini, kita sudah bida menulis arab dan mampu membaca Al-Quran dengan baik, bahkan di antara kita ada yang menjadi qori yang mampu mengalunkan ayat-ayat suci dengan merdu.

Masih ingatkah kita dengan orang-orang yang dulu mengajarkan kita menulis dan membaca, mulai dari a hingga z? Sehingga kini, kita sudah mampu menulis surat ataupun sebuah artikel dan membaca berbagai tulisan, bahkan di antara kita ada yang menjadi kolumnis, pengarang, ataupun penyair yang mampu merangkai kata-kata penuh makna.

Masih ingatkah kita dengan orang-orang yang dulu mengajarkan kita berihitung, mulai dari nol hingga bilangan yang tak terdefinisikan? Sehingga kini, kita sudah mampu mengitung dan membuat anggaran tentang berapa pengeluaran dan pendapatan kita dalam seminggu atau sebulan, bahkan di antara kita ada yang mampu untuk menghitung berapa pendapatan dan pengeluaran negara dalam waktu satu tahun.

Masih ingatkah kita dengan nama-nama beliau?

Orang-orang tersebut adalah para guru kita. Para bapak dan ibu guru yang telah mengajarkan berbagai ilmu yang dimiliki kepada kita semua yang perna menjadi mengenyam pendidikan di
sekolah.

Bu Neti, Pak Shomad, Pak Marhum, Bu Abadiah.......adalah sebagian dari guru-guru saya di sekolah dasar. Beliau-beliau lah yang telah menurunkan ilmu yang bermanfaat kepada saya.

Masih terbayang dalam ingatan saya, ketika Bu Neti meminta saya maju ke depan dan menulis huruf 'g' dalam ukuran yang besar. Huruf 'g' yang salah tulis di papan tulis seperti raksasa bila dibandingkan dengan tulisan teman-teman saya waktu itu.

Masih terbayang dalam ingatan saya, bagaimana pak Shomad yang berbadan tegap meluruskan barisan para murid ketika akan melaksanakan upacara bendera setiap hari senin.

Masih terbayang dalam ingatan saya, ketika pak Marhum memerintahkan saya untuk membaca Al-Quran dengan suara keras tapi saya tidak melaksanakannya karena malu.

Masih terbayang dalam ingatan saya, tentang gigihnya bu Abadiah memberikan les setiap hari minggu kepada murid-murid kelas enam karena akan menghadapi EBTANAS.

Sebatas kenangan, mungkin itu yang tertinggal dalam diri saya. Saya tidak bisa membalas jasa-jasa beliau yang tak ternilai.

Mengamalkan apa yang telah beliau-beliau ajarkan, akan mengalirkan pahala yang tak henti untuk para guru tersebut. Setiap huruf Al-Quran yang kita baca, ada aliran pahala bagi beliau. Setiap rangkaian kata yang kita tulis yang memberikan manfaat bagi tulis, ada aliran pahala bagi beliau. Setiap bantuan yang kita berikan kepada sesama sebagaimana yang dulu diajarkan, kepada mereka aliran pahala tertuju.

Para guru telah mendapatkan salah satu amal yang pahalanya terus mengalir dan tidak terputus, walaupun beliau-beliau telah meninggal dunia, yaitu ilmu yang memberikan manfaat.
Di samping itu, hasil didikan beliau-beliau tentang bagaimana bersikap dan berbuat baik kepada para murid akan berbuah pahala selama para murid terus mengamalkannya.

"Siapa yang mensunnahkan sunnah hasanah maka dia mendapat ganjarannya dan ganjaran orang yang mengamalkannya hingga hari qiyamat. Siapa yang mensunnahkan sunnah sayyi'ah
(kejelekan), maka dia mendapatkan ganjaran dan ganjaran orang yang mengamalkannya hingga hari qiyamat."

....
jangan sampai kita merasa
semua itu kan sia-sia
mari kita doakan
agar dosa guru diampunkan
jasanya diberikan pahala
akhirat sana Allah bahgiakan
(Jasa Guru - Hawari)

Dongeng Sholat

Ada seorang manusia yang bertemu dengan setan di waktu subuh. Entah bagaimana awalnya, akhirnya mereka berdua sepakat mengikat tali persahabatan. Ketika waktu subuh berakhir dan orang itu tidak mengerjakan shalat, maka setan pun sambil tersenyum bergumam, "Orang ini memang boleh menjadi sahabatku..!"
Begitu juga ketika waktu Zuhur orang ini tidak mengerjakan shalat, setan tersenyum lebar sambil membatin, "Rupanya inilah bakal teman sejatiku di akhirat nanti..!"
Ketika waktu ashar hampir habis tetapi temannya itu dilihatnya masih juga asik dengan kegiatannya, setan mulai terdiam......
Kemudian ketika datang waktunya magrib,temannya itu ternyata tidak shalat juga, maka setan nampak mulai gelisah, senyumnya sudah berubah menjadi kecut. Dari wajahnya nampak bahwa ia seolah-olah sedang mengingat-ngingat sesuatu.
Dan akhirnya ketika dilihatnya sahabatnya itu tidak juga mengerjakan shalat Isya, maka setan itu sangat panik. Ia rupanya tidak bisa menahan diri lagi,dihampirinya sahabatnya yang manusia itu sambil berkata dengan penuh ketakutan, "Wahai sobat, aku terpaksa memutuskan persahabatan kita!"
Dengan keheranan manusia ini bertanya, "Kenapa engkau ingkar janji bukankah baru tadi pagi kita berjanji akan menjadi sahabat?".
"Aku takut!",jawab setan dengan suara gemetar.
"Nenek moyangku saja yang dulu hanya sekali membangkang pada perintah-Nya, yaitu ketika menolak disuruh "sujud" pada Adam, telah dilaknat-Nya; apalagi engkau yang hari ini saja kusaksikan telah lima kali membangkang untuk bersujud pada-Nya (Sujud pada Allah). Tidak terbayangkan olehku bagaimana besarnya murka Allah kepadamu !", kata setan sambil beredar pergi.
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
OSIS SMP PASUNDAN RANCAEKEK

Bab I
UMUM
Pasal 1
Nama, Waktu dan Tempat Kedudukan
a. Organisasi ini bernama Organisasi Siswa Intra Sekolah SMP PASUNDAN RANCAEKEK disebut OSIS SMP Pasundan Rancaekek.
b. Organisasi ini didirikan untuk waktu yang ditentukan
c. OSIS SMp Pasundan Rancaekek berkedudukan di Sp Pasundan rancaekek, Jl.Tulip Raya Blok IV Bumi Rancaekek Kencana Kab. Bandung

Pasal 2
Dasar dan Asas
a. Organisasi ini berdasarkan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
b. Organisasi ini berdasarkan kekeluargaan dan gotong royong

Pasal 3
Tujuan
a. Organisasi ini bertujuan mempersiapkan siswa sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, kepribadian dan budi luhur.
b. Organisasi ini bertujuan melibatkan siswa dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara serta pelaksanaan pembangunan nasional
c. Organisasi ini bertujuan membina siswa berorganisasi untuk pengembangan kepemimpinan

Pasal 4
Sifat Organisasi
Organisasi ini bersifat intra sekolah dan merupakan satu – satunya wadah yang menampung kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang menunjang
kurikulum yang sah mewakili siswa dari sekolah tersebut.

Pasal 5
Bentuk Organisasi
Organisasi ini berbentuk kesatuan

Pasal 6
Lambang
Lambang OSIS bersifat nasional dan digunakan bersama-sama dengan lembaga sekolah lainnya

Pasal 7
Keanggotaan
a.Anggota organisasi ini adalah siswa SMP pasundan Rancaekek
b. Keanggotaan berakhir apabila siswa tidak menjadi siswa lagi atau meninggal dunia

Pasal 8
Hak dan Kewajiban
Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam OSIS

Pasal 9
Keuangan
Keuangan organisasi ini diperoleh dari iuran anggota dari iuran anggota yang besarnya ditentukan melalui pengurus OSIS lengkap dan sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat serta usaha – usaha lain yang sah.

BAB II
Pasa 10
PERANGKAT ORGANISASI
Perangkat organisasi terdiri dari:
a. Musyawarah Perwakilan Kelas, disingkat MPK
b. Pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah
c. Majelis Pembimbing OSIS, disingkat MBO.

BAB III
Pasal 11
Musyawarah Perwakilan Kelas
a. Anggota-anggota MPK adalah merupakan perwakilan kelas, sehingga setiap kelas dari sekolah yang bersangkutan memiliki wakilnya yang duduk dalam MPK
b. sebelum sah menjadi anggota MPK, setiap anggota harus mengucapkan janji secara sungguh-sungguh dihadapan kepala sekolah atau dihadapan pejabat yang ditunjuk/dikuasakan oleh kepala sekolah untuk mengambil janji
c. Perumusn bunyi janji diatur tersendiri secara nasional
d. MPK bertanggung jawab kepada kepala sekolah
Pasal 12
MPK menetapkan anggaran rumah tangga (ART) dan garis-garis besar program kegiatan (GBPK) OSIS di sekolah dan disahkan oleh kepala sekolah

BAB IV
Pasal 13
Pengurus OSIS
a. OSIS dipimpin oleh seorang Ketua dengan dibantu oleh seorang wakil ketua yang disebut MITRATAMA dan MITRAMUDA
b. Ketua dan wakil ketua OSIS harus warga negara indonesia yang duduk dikelas VII dan VIII dan tidak kelas terakhir
c. Ketua dan wakil ketua OSIS dipilih oleh MPK dengan suara terbanyak
d. Pengurus OSIS bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan kepada MPK dalam suatu musyawarah yang dilakukan oleh MPK

Pasal 14
a. Ketua dan wakil ketua OSIS bekerja menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
b. Dalam melakukan kewajiban ketua dan wakil ketua OSIS dibantu oleh para pembantunya
c. Ketua dan wakil ketua OSIS memegang jabatannya selama satu tahun
d. Didalam melaksanakan tugasnya pengurus OSIS dibimbing oleh pembimbing

Pasal 15
a. Ketua dan wakil ketua OSIS mendapat petunjuk pelaksanaan untuk menjalankan peraturan sebagaimana mestinya
b. Ketua dan wakil ketua OSIS didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dibimbing oleh pembimbing

Pasal 16
Jika Ketua dan Wakilketua OSIS meninggal dunia, berhenti atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia diganti oleh anggota pengurus lainnya yang ditetapkan oleh kepala sekolah

Pasal 17
Sebelum memangku jabatannya, ketua dan wakil ketua mengucap janji dengan sungguh-sungguh dengan tuntunan kepala sekolah selaku ketua majelis pembimbing dihadapan sidang lengkap MPK sebagai berikut:

JANJI KETUA DAN WAKIL KETUA
Atas dasar kehormatan, kami berjanji:
1. Akan menjalankan selaku ketua dan /atau wakil ketua dengan sungguh-sungguh
2. Akan menjalankan semua ketentuan sesuai dengan Anggaran Dasar sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dengan penuh tanggung jawab sebagai banti kami kepada sekolah, bangsa dan negara
3. Akan menjalankan tugas kami dengan jiwa persatuan dan kesatuan atas dasar semoga Tuhan Yang Maha Esa meridoi janji kami ini dengan taufiq dan hidayah-Nya.
Pasal 18
ketua OSIS mengangkat danmemberhentikan pembantunya atas persetujuan kepala sekolah

BAB V
Pasal 19
Majelis Pembimbing OSIS
1. Majelis pembimbing OSIS merupakan badan pembimbing OSIS yang beranggotakan guru-guru yang ditetapkan oleh kepala sekolah
2. Majelis pembimbing OSIS dipimpin/diketuai oleh kepala sekolah

Pasal 20
Majelis pembimbing wajib memberikan pembimbingan secara terus menerus kepasa OSIS dalam melaksanakan tugasnya

ATURAN TAMBAHAN
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran RUmah Tangga ini akan diatur dalam peraturan lain yang sah

Rancaekek, Juli 2009

Ketua Sekretaris


Devi Ariesta Winda Hestiana

Pembina Osis



Tono Hartono

Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Pasundan Rancaekek


Drs. Cucu Suryana

Tuesday 18 August 2009


Ramadlan Bulan Jihad
DR. Salim Segaf Aljufri, MA Ketua Dewan Syari'ah
Partai Keadilan


Ikhwan dan akhwat fillah Rahimakumullah. Bulan suci Ramadlan telah tiba. Para sahabat menantikan bulan ini bagaikan tamu agung yang sangat ditunggu-tunggu dan dirindukan sejak lama. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri sebagaimana para sahabat ra mempersiapkannya sejak 6 bulan sebelum Ramadlan.
Ikhwan dan akhwat fillah rahimakumullah.
Ada beberapa hal yang harus kita siapkan selama Ramadlan ini:
Pertama, persiapan ruhiyah atau ma’nawiyah. Persiapan ruhiyah merupakan hal penting karena jelas-jelas akan mempengaruhi kualitas shaum kita. Bahkan bisa dikatakan keberhasilan shaum kita akan sangat bergantung kepada sejauh mana kualitas ruhiyah kita. Karenanya betapa banyak orang yang sehat secara fisik, mengetahui kewajiban shaum, memiliki rizki yang cukup akan tetapi mereka ogah-ogahan dan malas-malasan dalam melaksanakan ibadah shaum ini.
Kedua, persiapan jasadiyah. Hal ini perlu diperhatikan juga karena meskipun ruhiyah kita mantap apabila jasadnya tidak mendukung, akan mengakibatkan gagalnya kita melaksanakan ibadah shaum. Karenanya Rasulullah SAW dan para sahabat dalam bulan Sya’ban hampir seluruh hari-harinya digunakan untuk shaum sunah, sehingga jasad kita tidak terlalu kaget dan berat ketika melaksanakan ibadah shaum Ramadlan.

Ketiga, persiapan fikriyah. Untuk memperbaiki kualitas shaum Ramadlan, alangkah baiknya apabila kita membekali diri dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan fiqh siyam dan menghadiri acara-acara yang berkaitan dengan tarhib Ramadlan. Sehingga ketika kita menjalankan ibadah shaum ini kita dilandasi oleh ilmu. Seorang ulama berkata, "Ilmu itu lebih mulia dari pada amal bagi mereka-mereka yang tidak mengetahui, dan amal itu jauh lebih bagus bagi mereka-mereka yang mengetahui."
Keempat, persiapan maali. Bagi kita yang memiliki kelebihan uang dan harta, jadikanlah bulan Ramadlan ini untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, khususnya dari segi finansial dengan menyediakan makanan dan minuman untuk orang yang berbuka puasa, berinfak, dan sebagainya. Tentunya semua itu memerlukan persiapan harta itu sendiri. Bagi mereka-mereka yang kekurangan finansial harus mempersiapkannya dari awal, bahkan sebaiknya ia sudah menabung sejak bulan Syawal lalu, terutama bagi para pekerja berat, sehingga ia tidak membuka peluang untuk tidak melaksanakan shaum dengan alasan kerja yang sangat berat, terik matahari dan segudang alasan lainnya.
Kelima, kita juga harus mempersiapkan jadwal program yang akan dilaksanakan pada bulan Ramadlan ini. Bagaimana kita meningkatkan amalan sunnah, muroja’ah hapalan, memperbanyak tilawah, memperbanyak infak, membuat program tadarus bersama anak dan istri, sehingga program di rumah berjalan dengan baik dan senantiasa dievaluasi setiap hari. Kemudian program dengan masyarakat atau dengan instansi tempat kita bekerja hendaknya dibuat program bersama untuk menyemarakan bulan ini dengan berbagai macam aktifitas dan amal di segala bidang.
Syahrul Ramadlan adalah syahrul jihad (bulan perjuangan). Kita lihat bagaimana perjuangan Rasulullah dan para sahabat banyak terjadi di bulan Ramadlan. Bahkan banyak sekali intishorot (kemenangan-kemenangan) banyak tercapai di bulan Ramadlan. Sehingga bulan ini tidak bisa disebut bulan yang menjadikan fisik seorang muslim ini menjadi lemah, tetapi meski sedang berpuasa tapi dengan kekuatan ruh yang sangat tinggi, kekuatan jasmanipun tidak kalah dengan mereka-mereka yang tidak berpuasa. Terbukti dalam perang Badr yang terjadi di bulan Ramadlan bisa membawa kemenangan dengan mengalahkan orang musyrik Mekah. Kita harapkan juga kedatangan bulan suci ini maka kemenangan pun akan diperoleh saudara kita di Afghanistan, karena kemenangan itu semata berasal dari pertolongan Allah SWT meskipun musuh-musuh Islam menghancurluluhkan saudara-saudara kita di Afghanistan dan Palestina dan diberbagai tempat lainnya, tapi kita harus yakin, intansurullah yansyurukum wayutsabbit aqdamakum.
Bagi kita yang ada di Indonesia ini, bagaimana kita berbuat semaksimal mungkin untuk membantu saudara-saudara kita yang berada di Afghanistan, Palestina dan dimanapun saudara kita yang sedang dizhalimi oleh musuh-musuh Islam dengan harta, tenaga, pikiran dan lainnya yang menandakan kebersamaan kita. Insya Allah dengan kebersamaan inilah yang akan menimbulkan kekuatan bagi saudara-saudara kita yang terzhalimi. Dan kita yakin pula bahwa apa yang dilakukan oleh AS, Israel dan sekutunya dengan seluruh kekuatan mereka baik persenjataan, finansial dan sebagainya, ujung-ujungnya akan menjadi penyesalan bagi mereka. Sebagaimana firman Allah SWT: "Sesungguhnya orang-orang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang dari jalan Allah). Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan kepada neraka jahanamlah orang-orang kafir itu dikumpulkan." (Al Anfal ayat 36). Dan itulah yang akan terjadi pada Amerika, Israel dan sekutu-sekutunya sebagaimana Uni Sovyet mengalaminya. []

Aqidah

Teori Evolusi Darwin, Bisakah Diterima?

Assalamualaikum 'Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
Alhamdulilahi Rabbil 'alamin, wash-shalatu was-salamu 'alaa Sayyidina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihihi ajma'in, wa ba'du
Dunia telh mengakui bahwa apa yang dicetuskan oleh Darwin tentang teori evolusi bertentangan dengan semua agama, bukan hanya agama samawi tetapi juga semua jenis agama. Bahkan para ilmuwan sekuler yang juga tidak percaya adanya tuhan pun banyak yang tidak bisa menerima teori lemah itu. Dan yang juga perlu diungkap adalah ternyata si Darwin sendiri pun agak meragukan teorinya itu. Dalam bukunya itu, Darwin masih banyak meragukan teorinya itu dengan beberapa pertanyaan dan kemungkinan-kemungkinan.
Maka bukan pada tempatnya kita sebagai muslim mendukung teori yang secara ilmiyah sangat lemah, apalagi 180% bertentangan dengan ajaran semua agama yang dikenal umat manusia.
Al-Qur'an sudah menjelaskan asal usul manusia yang disebutkan dari keturunan Nabi Adam a.s. Kitab samawi lainnya pun sepakat bahwa asal mausia adalah Adam. Bukan kera yang berevolusi menjadi manusia.
Terkait dengan tanda tanya besar yang menghantui hati si Darwin sendiri, sebagai contoh adalah dengan tidak pernah ditemukannya fosil makhluk-makhluk yang sedang mengalami evolusi itu sendiri. Belum pernah ditemukan ada fosil kera yang setengah manusia. Kalau pun ada, ternyata itu penuh dengan manupulasi dan kebohongan semata.
Apalagi Darwin sendiri bukanlah seorang yang punya kapasitas untuk mengajukan teori seperti itu karena dia bukan ahli biologi. Sehingga ini sungguh menggelikan. Dan perlu diingat bahwa ketika Darwin mencetuskan teorinya, ilmu hayat (biologi) saat itu masih sangat purba. Mereka belum mengenal inti sel apalagi struktur DNA yang sedemikian rumit. Mikrobiologi jelas belum ada, yang ternyata menguak mistieri yang paling penting dalam dunia mikro.
Bisa kita katakan bahwa seandainya Darwin pada hari ini hidup kembali, pastilah dia akan buru-buru meralat semua teorinya itu karena tak satupun yang sesuai dengan iptek hari ini. Karena ketika kita bicara mikrobiologi, kita akan dapati bahwa ternyata struktur makhluq hidup itu sedemikian kompleks, sehinga amat mustahil dengan sendirinya akan tercipta, apalagi hanya sekedar kebetulan.
Kalaupun teori evolusi itu benar, mengapa kita juga tidak menyaksikan satu saja di antara manusia di jagad ini yang sedang berproses kembali menjadi makhluq lainnya. Kenapa proses ini harus berhenti di manusia saja. Lalu apakah bentuk manusia itu sudah final?
Bila kita cermati secara mendalam, ternyata Darwin para evolusionis ini punya latar belakang yahudi yang memang sejak awal kerjanya hanya ingkar pada Allah semata. Ini adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan. Dimana pun ada yahudi, maka kerusakan dan kehancuran selalu terjadi disitu.

Wallahu A'lam Bish-Showab,
Wassalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
Wanita Modern & Busana
Penulis: yanni gouw

Katakan padaku
Untuk apa busana wanita diciptakan
bila wanita hanya menyukai secuil saja darinya

Katakan padaku
Yang manakah fungsinya busana wanita
Menutupi ataukah membukai

Katakan padaku
Manakah yang lebih modern
Wanita purba dengan secarik kulit kayu
ataukah Kylie Minogue
dengan sejumput kain yang nyaris sama lebar
cepat katakan
Aku sungguh ingin tahu!

Mata kadang salah melihat

Mulut kadang salah berucap

Hati kadang salah menduga

Tuk lisan yang tak terjaga

Tuk janji yang terabaikan

Tuk hati yang berprasangka

Tuk semua sikap yang pernah menyakitkan

Mohon maaf segala kesalahan

Tuk jelang Ramadhan 1430 H

Taqobbalallaahu minnaa wa minkum
TARBIYAH RAMADHAN
(Aus Hidayat Nur)

Ramadhan adalah bulan tarbiyah. Bulan ini bagaikan madrasah kolosal yang mendidik hamba-hamba Allah yang mu'min untuk menjalani tarbiyah islamiyah mutakamilah (pendidikan Islam yang sempurna); meliputi tarbiyah ruhiyah (ruhani), aqliyah (intelektual), dan jasadiyah (phisik). Tarbiyah ramadaniyah diikuti seluruh kaum muslimin; dari pejabat hingga rakyat, kaya atau miskin, tua ataupun muda, remaja maupun dewasa . tidak memandang suku bangsa warna kulit atau pun bahasa, semua yang mengaku beriman sama-sama mengikuti perintah Allah berpuasa Ramadhan.
Esensi utama dari tarbiyah ramadhan adalah menghubungkan manusia dengan Rabbul Alamin. Menghidupkan hati nurani dan mengisi jiwa dengan nilai-nilai keimanan yang tinggi. Melalui dua program utama: Taqarrub ila-Llah (mendekatkan diri kepada Allah) dengan ibadah total siang dan malam hari, serta Taqarrub ila minhajillah (mendekatkan diri dengan konsepsi Allah) dengan interakasi yang intensif dengan Al Qur-anul karim. Gelar kesarjanaan yang akan diperoleh mereka yang mengikuti program pendidikan ini adalah "Taqwa". Firman Allah,
"Hai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (Al Baqarah: 183)
Karunia Yang Maha Pendidik Ramadhan adalah karunia istimewa dari Allah Rabbul Alamin. Salah satu sifat Allah yang tercermin dalam nama-Nya, "Ar Rabb" adalah "Yang Maha Mendidik".
Mendidik adalah menumbuh kembangkan dengan bimbingan dan pimpinan sedikit demi sedikit hingga mencapai kesempurnaan. Allah memberikan pimpinan, bimbingan, untuk tumbuh bagi seluruh makhluqnya yang ada di alam semesta. Setiap makhluq telah diprogram sedemikian rupa sehingga mencapai kesempuranaan dalam melaksanakan peran hidupnya. Sebatang pohon mangga telah ditentukan kejadiannya mulai dari tumbuhnya benih, biji, batang , cabang, ranting.
Allah menentukan jumlah daunnya yang rimbun dan buah mangga yang akan dihasilkannya. Bahkan di mulut siapa mangga tersebut akan berkhidmat telah ditentukan Allah. Itulah taqdir kauni (ketentuan Allah) di alam semesta yang ukuran-ukurannya pasti.
Secara fisik manusia pun memperoleh bimbingan rabbaniyah ini. Dia tumbuh berkembang seperti halnya makhluk Allah lain. Dari setetes airmani yang berisi jutaan spermatozoa, terjadi zygote pada sel telur ibu, tumbuhlah embrio manusia. Di dalam rahim ibu janin bayi hidup dan berkembang, kemudian menjadi bayi yang sempurna kejadiannya dan tidak sempurna. Setelah itu bayi pun dilahirkan Allah dari perut ibunya. Bayi mungil itu terus tumbuh berkembang menjadi kanak-kanak, selanjutnya menjadi remaja, kemudian dewasa. Seiring perkembangan phisik, intelektualitas pun berkembang sehingga manusia kian dewasa kian pintar.
Manusia yang dipanjangkan usianya kelak menjadi tua, kemudian sangat tua sehingga pikun. Kemampuan akalnya pun berkurang. Tidak ada yang kekal dan bertahan hidup terus. Pada akhirnya dia harus menghadap Allah untuk mempertanggung-jawabkan semua perbuatannya. Kesemuanya dalam program Ilahiyah yang sangat akurat. Namun manusia bukan hanya makhluk yang bersifat jasmani dan fikiran belaka. Dia merupakan paduan jasmani ruhani. Bimbingan Allah dan tarbiyahnya untuk membangun ruhani khas dan istimewa. Itulah tarbiyah rabbaniyah (ketuhanan) yang disampaikan Allah berdasarkan wahyu yang diturunkan-Nya kepada hamba-hamba pilihan yaitu para Nabi dan Rasul Alaihimus Salaam.
Dengan Al Islam, Al Qur-an, Sunnah, dan warisan peradaban Islam - Allah mendidik manusia mencapai kesempurnaan hidupnya. Wahyu Allah sebagai pedoman hidup mempunyai keistimewaan sebagai pembimbing hati dan jiwa manusia mencapai derajat mulia yaitu taqwa.
Al Qur-an adalah kitabut tarbiyah wal hidayah yang tiada bandingnya dalam membentuk akhlaq dan pekerti manusia. Telah terbukti selama 15 abad lamanya. Al
Qur-an merupakan pedoman hidup orang bertaqwa. Bersifat universal, berlaku sepanjang masa untuk setiap manusia di seluruh penjuru Dunia.
"Dengan Kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan-jalan keselamatan, dan dengan Kitab itu pula Allah mengeluarkan orang-orang itu dari kegelapan kepada cahaya yang terang benderang dengan seidzin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. " (Al Maaidah: 16)
Allah mendidik manusia secara khas dengan dua cara:
Pertama : tarbiyah talqiniyah dengan mengutus Jibril untuk mengajarkan Dien-Nya kepada hamba-hamba pilihan (para Nabi dan Rasul). Secara talqiniyah Jibril memahamkan pada hati Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wa Sallam pengertian ayat yang diturunkan kepada beliau.
"Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya, Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaan itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasan ayat-ayat itu." (Al Qiyamah: 17-20)
Kedua: tarbiyah khafiyah, yaitu proses kehidupan yang dipenuhi aneka ragam pengalaman batin yang mematangkan hidup para utusan Allah dan para pengikut mereka yang setia yaitu hamba-hamba Allah yang mu'min. Nabi Yusuf misalnya, sampai menjadi pemimpin suatu negara setelah mengelami ujian penderitaan. Dicampakkan ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya, dijadikan budak belian, lulus dari godaan wanita cantik dan kaya, serta masuk penjara. Pengalaman adalah guru yang terbaik. Apalagi pengalaman para Nabi dan Rasul,
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur-an itu bukan cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (Yusuf: 111)
Nabi Muhammad ditempa Allah dengan tarbiyah khofiyah dalam berbagai situasi dan kondisi yang mematangkan jiwa beliau sehingga pantas menerima hidayah untuk disampaikan kepada segenap manusia. Bentuk tarbiyah kepada Nabi ini menjadi lebih istimewa tatkala Al Qur-an telah diturunkan dan ditalqinkan kepada beliau oleh Malaikat Jibril. Kadang-kadang Allah pun mendidik langsung Rasul-Nya dengan menurunkan wahyu tanpa perantaraan Jibril.
Hakikat Madrasah Ramadhaniyah
Puasa Ramadhan adalah tarbiyah khafiyah dan talqiniyah yang sangat istimewa dalam membangun kesempurnaan jiwa manusia. Ramadhan bagaikan madrasah, dimana Allah sendiri bertindak sebagai Guru Maha Pendidik yang mengarahkan setiap murid menuju kesempurnaan ruhaniyah. Madrasah ini berlangsung selama sebulan penuh, maksimal 720 jam atau 2.592.000 detik. Setiap detiknya sangat berharga sehingga dapat berlipat ganda antara 10 sampai 700 kali lipat.
Bahkan di setiap Ramadhan ada malam Lailatul Qadar (kl 12 jam) yang lebih baik nilainya dari 1000 bulan atau dari 720.000 Jam. Ini artinya setiap 1 jam pada malam itu lebih baik dari 60.000 jam, atau setiap 1 detiknya lebih baik dari 60.000 detik dalam timbangan Allah. Jika anda saat itu berdzikir dengan sekali mengucapkan "Laa ilaha illa-Llah" secara ikhlas, maka nilainya lebih baik dari mengucapkan dzikir yang sama 60.000 kali di hari yang lain.
Cobalah hitung bila itu merupakan sholat atau membaca Al Qur-an.
Tarbiyah khafiyah rabbaniyah diberikan dengan latihan intensif menahan lapar dan haus, dan hal-hal yang membatalkan puasa. Tidak itu saja, ruhani mu'min diisi dengan menjauhi maksiat seluruh anggota tubuh; mata, telinga, mulut, perut, dan lain-lain yang mengurangi nilai keutamaan puasa. Kemudian mengisi diri dengan ibadah wajib dan sunnah, sholat-sholat fardhu, rawatib, qiyamul-lail, memperbanyak sodaqoh, infaq, dan melakukan amal khairat (kebaikan) sebanyak-banyaknya. Maka akhlaq yang mulia diharapkan menjadi tumbuh berkembang.
Sifat-sifat yang baik menjadi menetap dan sifat buruk pun lenyap.
Dalam Madrasah ini Allah menghendaki setiap mu'min yang mengikuti program Ramadhan ini meningkatkan interaksinya secara maksimal dengan Al Qur-an. Mereka harus membaca Al Qur-an sebanyak-banyaknya, mentadabburkan isinya seolah-olah Allah berbicara langsung kepada dirinya, kemudian mengamalkannya sekuat kemampuan. Jadikan amaliyah Ramadhan sebagai titik mula pelaksanaan ibadah yang kelak akan menjadi aktifitas yang berkesinambungan dan terpelihara.
Al Qur-an yang ditalqinkan kepada Nabi Muhammad dahulu kini berada di hadapan kita. Tinggal memahaminya dengan tafsir Al Qur-an, hadits, ataupun peri kehidupan Rasulullah dan para sahabatnya. Baik dengan mengkajinya sendiri atau pun dengan bertalaqqi kepada ahlinya. Karena itulah Bulan Ramadhan disebutkan sebagai bulan turunnya Al Qur-an.
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan Al Qur-an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dengan yang bathil)." (Al Baqarah: 185)
Turunnya Al Qur-an ke dalam jiwa kita hanya akan menjadi kenyaatan manakala dalam kondisi berpuasa dan di malam hari Ramadhan kita menempa diri dengan Kitabullah.
Oleh Rasulullah Shollallahu Alaihi Wa Sallam Bulan Ramadhan dibagi tiga fase. Sepuluh hari pertama dilimpahi dengan rahmat (kasih sayang) Allah yang tiada terhingga. Sepuluh hari berikutnya dipenuhi dengan lautan ampunan bagi hamba-hamba Allah yang taat dan bertaubat. Sedangkan sepuluh hari terakhir merupakan saat-saat pembebasan dari api neraka.
Semakin hari keberkahan Ramadhan semakin kentara. Terutama bagi mereka yang benar-benar mengikuti program tarbiyah rabbaniyah. Namun orang-orang yang mengikutinya pun semakin terseleksi. Para peserta tarbiyah ramadaniyah mulai dapat dibedakan, mana yang sungguh-sungguh dan mana yang sekedar ikut-ikutan.
Pada sepuluh malam terakhir, Nabi mengencangkan ikat pinggang (menjauhi istri) dan mengkonsentrasikan diri di Masjid untuk beri'tikaf di dalamnya. Nabi menjadikan masjid sebagai pusat aktifitas beliau sehingga melakukan apa pun di masjid selama 10 hari.
Beliau lebih khusyu dalam shalatnya, lebih banyak membaca Kitabullah, lebih banyak bersedekah kepada fakir miskin.
Beliau selalu menganjurkan Ummatnya untuk beri'tikaf, bahkan dalam hadits-hadits tentang lailatul Qadar, beliau bersabda, "Sesungguhnya pernah ditampakkan kepadaku lailatul qadr, kemudian dijadikan aku lupa, atau aku lupa kepadanya, maka hendaklah kalian mencarinya pada sepuluh yang akhir; di malam-malam yang ganjil. Dalam riwayat yang lain hendaklah kalian mencarinya pada tiap-tiap malam yang ganjil". (Bukhari Muslim).
Rasulullah menekankan pentingnya mencari Lailatiul qadr karena bila seseorang beribadah di malam itu dengan ikhlas dan khusyu nilainya sama dengan beribadah 60.000 kali di bulan yang lain. Siapa saja yang bersungguh-sungguh mencapai puncak penghambaan tentu akan berusaha mendapatkan nilai tertinggi yang dapat mengangkat derajatnya di sisi Allah. Maka Nabi dan para sahabat beliau telah mencapai gelar muttaqin karena mendaya gunakan peluang Ramadhan untuk beramal seikhlas mungkin.

Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah


01. NABI MUHAMMAD (570 SM - 632 SM)
Jatuhnya pilihan saya kepada Nabi Muhammad dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan sementara pembaca dan mungkin jadi tanda tanya sebagian yang lain. Tapi saya berpegang pada keyakinan saya, dialah Nabi Muhammad satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi.

Berasal-usul dari keluarga sederhana, Muhammad menegakkan dan menyebarkan salah satu dari agama terbesar di dunia, Agama Islam. Dan pada saat yang bersamaan tampil sebagai seorang pemimpin tangguh, tulen, dan efektif. Kini tiga belas abad sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta berakar.

Sebagian besar dari orang-orang yang tercantum di dalam buku ini merupakan makhluk beruntung karena lahir dan dibesarkan di pusat-pusat peradaban manusia, berkultur tinggi dan tempat perputaran politik bangsa-bangsa. Muhammad lahir pada tahun 570 M, di kota Mekkah, di bagian agak selatan Jazirah Arabia, suatu tempat yang waktu itu merupakan daerah yang paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni maupun ilmu pengetahuan. Menjadi yatim-piatu di umur enam tahun, dibesarkan dalam situasi sekitar yang sederhana dan rendah hati. Sumber-sumber Islam menyebutkan bahwa Muhamnmad seorang buta huruf. Keadaan ekonominya baru mulai membaik di umur dua puluh lima tahun tatkala dia kawin dengan seorang janda berada. Bagaimanapun, sampai mendekati umur empat puluh tahun nyaris tak tampak petunjuk keluarbiasaannya sebagai manusia.

Umumnya, bangsa Arab saat itu tak memeluk agama tertentu kecuali penyembah berhala Di kota Mekkah ada sejumlah kecil pemeluk-pemeluk Agama Yahudi dan Nasrani, dan besar kemungkinan dari merekalah Muhammad untuk pertama kali mendengar perihal adanya satu Tuhan Yang Mahakuasa, yang mengatur seantero alam. Tatkala dia berusia empatpuluh tahun, Muhammad yakin bahwa Tuhan Yang Maha Esa ini menyampaikan sesuatu kepadanya dan memilihnya untuk jadi penyebar kepercayaan yang benar.

Selama tiga tahun Muhammad hanya menyebar agama terbatas pada kawan-kawan dekat dan kerabatnya. Baru tatkala memasuki tahun 613 dia mulai tampil di depan publik. Begitu dia sedikit demi sedikit punya pengikut, penguasa Mekkah memandangnya sebagai orang berbahaya, pembikin onar. Di tahun 622, cemas terhadap keselamatannya, Muhammad hijrah ke Madinah, kota di utara Mekkah berjarak 200 mil. Di kota itu dia ditawari posisi kekuasaan politik yang cukup meyakinkan.

Peristiwa hijrah ini merupakan titik balik penting bagi kehidupan Nabi. Di Mekkah dia susah memperoleh sejumlah kecil pengikut, dan di Medinah pengikutnya makin bertambah sehingga dalam tempo cepat dia dapat memperoleh pengaruh yang menjadikannya seorang pemegang kekuasaan yang sesungguhnya. Pada tahun-tahun berikutnya sementara pengikut Muhammad bertumbuhan bagai jamur, serentetan pertempuran pecah antara Mektah dan Madinah. Peperangan ini berakhir tahun 630 dengan kemenangan pada pihak Muhammad, kembali ke Mekkah selaku penakluk. Sisa dua setengah tahun dari hidupnya dia menyaksikan kemajuan luar-biasa dalam hal cepatnya suku-suku Arab memeluk Agama Islam. Dan tatkala Muhammad wafat tahun 632, dia sudah memastikan dirinya selaku penguasa efektif seantero Jazirah Arabia bagian selatan.

Suku Bedewi punya tradisi turun-temurun sebagai prajurit-prajurit yang tangguh dan berani. Tapi, jumlah mereka tidaklah banyak dan senantiasa tergoda perpecahan dan saling melabrak satu sama lain. Itu sebabnya mereka tidak bisa mengungguli tentara dari kerajaan-kerajaan yang mapan di daerah pertanian di belahan utara. Tapi, Muhammadlah orang pertama dalam sejarah, berkat dorongan kuat kepercayaan kepada keesaan Tuhan, pasukan Arab yang kecil itu sanggup melakukan serentetan penaklukan yang mencengangkan dalam sejarah manusia. Di sebelah timurlaut Arab berdiri Kekaisaran Persia Baru Sassanids yang luas. Di baratlaut Arabia berdiri Byzantine atau Kekaisaran Romawi Timur dengan Konstantinopel sebagai pusatnya.

Ditilik dari sudut jumlah dan ukuran, jelas Arab tidak bakal mampu menghadapinya. Namun, di medan pertempuran, pasukan Arab yang membara semangatnya dengan sapuan kilat dapat menaklukkan Mesopotamia, Siria, dan Palestina. Pada tahun 642 Mesir direbut dari genggaman Kekaisaran Byzantine, dan sementara itu balatentara Persia dihajar dalam pertempuran yang amat menentukan di Qadisiya tahun 637 dan di Nehavend tahun 642.

Tapi, penaklukan besar-besaran --di bawah pimpinan sahabat Nabi dan penggantinya Abu Bakr dan Umar ibn al-Khattab-- itu tidak menunjukkan tanda-tanda stop sampai di situ. Pada tahun 711, pasukan Arab telah menyapu habis Afrika Utara hingga ke tepi Samudera Atlantik. Dari situ mereka membelok ke utara dan menyeberangi Selat Gibraltar dan melabrak kerajaan Visigothic di Spanyol.

Sepintas lalu orang mesti mengira pasukan Muslim akan membabat habis semua Nasrani Eropa. Tapi pada tahun 732, dalam pertempuran yang masyhur dan dahsyat di Tours, satu pasukan Muslimin yang telah maju ke pusat negeri Perancis pada akhirnya dipukul oleh orang-orang Frank. Biarpun begitu, hanya dalam tempo secuwil abad pertempuran, orang-orang Bedewi ini -dijiwai dengan ucapan-ucapan Nabi Muhammad- telah mendirikan sebuah empirium membentang dari perbatasan India hingga pasir putih tepi pantai Samudera Atlantik, sebuah empirium terbesar yang pernah dikenal sejarah manusia. Dan di mana pun penaklukan dilakukan oleh pasukan Muslim, selalu disusul dengan berbondong-bondongnya pemeluk masuk Agama Islam.

Ternyata, tidak semua penaklukan wilayah itu bersifat permanen. Orang-orang Persia, walaupun masih tetap penganut setia Agama Islam, merebut kembali kemerdekaannya dari tangan Arab. Dan di Spanyol, sesudah melalui peperangan tujuh abad lamanya akhirnya berhasil dikuasai kembali oleh orang-orang Nasrani. Sementara itu, Mesopotamia dan Mesir dua tempat kelahiran kebudayaan purba, tetap berada di tangan Arab seperti halnya seantero pantai utara Afrika. Agama Islam, tentu saja, menyebar terus dari satu abad ke abad lain, jauh melangkah dari daerah taklukan. Umumnya jutaan penganut Islam bertebaran di Afrika, Asia Tengah, lebih-lebih Pakistan dan India sebelah utara serta Indonesia. Di Indonesia, Agama Islam yang baru itu merupakan faktor pemersatu. Di anak benua India, nyaris kebalikannya: adanya agama baru itu menjadi sebab utama terjadinya perpecahan.

Apakah pengaruh Nabi Muhammad yang paling mendasar terhadap sejarah ummat manusia? Seperti halnya lain-lain agama juga, Islam punya pengaruh luar biasa besarnya terhadap para penganutnya. Itu sebabnya mengapa penyebar-penyebar agama besar di dunia semua dapat tempat dalam buku ini. Jika diukur dari jumlah, banyaknya pemeluk Agama Nasrani dua kali lipat besarnya dari pemeluk Agama Islam, dengan sendirinya timbul tanda tanya apa alasan menempatkan urutan Nabi Muhammad lebih tinggi dari Nabi Isa dalam daftar. Ada dua alasan pokok yang jadi pegangan saya. Pertama, Muhammad memainkan peranan jauh lebih penting dalam pengembangan Islam ketimbang peranan Nabi Isa terhadap Agama Nasrani. Biarpun Nabi Isa bertanggung jawab terhadap ajaran-ajaran pokok moral dan etika Kristen (sampai batas tertentu berbeda dengan Yudaisme), St. Paul merupakan tokoh penyebar utama teologi Kristen, tokoh penyebarnya, dan penulis bagian terbesar dari Perjanjian Lama.

Sebaliknya Muhammad bukan saja bertanggung jawab terhadap teologi Islam tapi sekaligus juga terhadap pokok-pokok etika dan moralnya. Tambahan pula dia "pencatat" Kitab Suci Al-Quran, kumpulan wahyu kepada Muhammad yang diyakininya berasal langsung dari Allah. Sebagian terbesar dari wahyu ini disalin dengan penuh kesungguhan selama Muhammad masih hidup dan kemudian dihimpun dalam bentuk yang tak tergoyangkan tak lama sesudah dia wafat. Al-Quran dengan demikian berkaitan erat dengan pandangan-pandangan Muhammad serta ajaran-ajarannya karena dia bersandar pada wahyu Tuhan. Sebaliknya, tak ada satu pun kumpulan yang begitu terperinci dari ajaran-ajaran Isa yang masih dapat dijumpai di masa sekarang. Karena Al-Quran bagi kaum Muslimin sedikit banyak sama pentingnya dengan Injil bagi kaum Nasrani, pengaruh Muhammad dengan perantaraan Al-Quran teramatlah besarnya. Kemungkinan pengaruh Muhammad dalam Islam lebih besar dari pengaruh Isa dan St. Paul dalam dunia Kristen digabung jadi satu. Diukur dari semata mata sudut agama, tampaknya pengaruh Muhammad setara dengan Isa dalam sejarah kemanusiaan.

Lebih jauh dari itu (berbeda dengan Isa) Muhammad bukan semata pemimpin agama tapi juga pemimpin duniawi. Fakta menunjukkan, selaku kekuatan pendorong terhadap gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab, pengaruh kepemimpinan politiknya berada dalam posisi terdepan sepanjang waktu.

Dari pelbagai peristiwa sejarah, orang bisa saja berkata hal itu bisa terjadi tanpa kepemimpinan khusus dari seseorang yang mengepalai mereka. Misalnya, koloni-koloni di Amerika Selatan mungkin saja bisa membebaskan diri dari kolonialisme Spanyol walau Simon Bolivar tak pernah ada di dunia. Tapi, misal ini tidak berlaku pada gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab. Tak ada kejadian serupa sebelum Muhammad dan tak ada alasan untuk menyangkal bahwa penaklukan bisa terjadi dan berhasil tanpa Muhammad. Satu-satunya kemiripan dalam hal penaklukan dalam sejarah manusia di abad ke-13 yang sebagian terpokok berkat pengaruh Jengis Khan. Penaklukan ini, walau lebih luas jangkauannya ketimbang apa yang dilakukan bangsa Arab, tidaklah bisa membuktikan kemapanan, dan kini satu-satunya daerah yang diduduki oleh bangsa Mongol hanyalah wilayah yang sama dengan sebelum masa Jengis Khan

Ini jelas menunjukkan beda besar dengan penaklukan yang dilakukan oleh bangsa Arab. Membentang dari Irak hingga Maroko, terbentang rantai bangsa Arab yang bersatu, bukan semata berkat anutan Agama Islam tapi juga dari jurusan bahasa Arabnya, sejarah dan kebudayaan. Posisi sentral Al-Quran di kalangan kaum Muslimin dan tertulisnya dalam bahasa Arab, besar kemungkinan merupakan sebab mengapa bahasa Arab tidak terpecah-pecah ke dalam dialek-dialek yang berantarakan. Jika tidak, boleh jadi sudah akan terjadi di abad ke l3. Perbedaan dan pembagian Arab ke dalam beberapa negara tentu terjadi -tentu saja- dan nyatanya memang begitu, tapi perpecahan yang bersifat sebagian-sebagian itu jangan lantas membuat kita alpa bahwa persatuan mereka masih berwujud. Tapi, baik Iran maupun Indonesia yang kedua-duanya negeri berpenduduk Muslimin dan keduanya penghasil minyak, tidak ikut bergabung dalam sikap embargo minyak pada musim dingin tahun 1973 - 1974. Sebaliknya bukanlah barang kebetulan jika semua negara Arab, semata-mata negara Arab, yang mengambil langkah embargo minyak.

Jadi, dapatlah kita saksikan, penaklukan yang dilakukan bangsa Arab di abad ke-7 terus memainkan peranan penting dalam sejarah ummat manusia hingga saat ini. Dari segi inilah saya menilai adanya kombinasi tak terbandingkan antara segi agama dan segi duniawi yang melekat pada pengaruh diri Muhammad sehingga saya menganggap Muhammad dalam arti pribadi adalah manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia.




--------------------------------------------------------------------------------
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat


--------------------------------------------------------------------------------