Sunday 26 July 2009

PROPOSAL KEGIATAN
MENYAMBUT DAN MEMERIAHKAN HUT RI KE – 63
OSIS SMP PASUNDAN RANCAEKEK



I. PENDAHULUAN
Remaja merupakan kader-kader pemimpin bangsa yang berpotensi dalam bidangnya masing-masing yang diharapkan nantinya dapat menyumbangkan darma baktinya bagi nusa dan bangsa.
Menyikapi perkembangan jaman pada saat ini dimana kehidupan dan kegiatan para remaja sudah banyak dipengaruhi oleh hal-hal yang berbau negatif, sehingga tak sedikit para remaja yang hampir melupakan nilai-nilai perjuangan bangsa dan jasa jasa para pahlawan yang telah berkorban demi negara Indonesia tercinta ini,maka perlu kiranya kita menanamkan sikap patriotisme dalam jiwa mereka. Maka dari itu guna membentuk remaja Indonesia yang cinta tanah air dan menghargai jasa-jasa para pahlawannya perlu kiranya menyelenggarakan suatu wadah kegiatan untuk lebih mengarahkan dan mempasilitasi kegiatan para remaja ke arah yang lebih positif guna membentuk kader-kader pemimpin bangsa yang mempunyai skill dan kemampuan yang baik.
Untuk itu ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) SMP Pasundan Rancaekek sebagai motor penggerak kegiatan siswa di sekolah sudah menjadi kewajiban untuk berperan aktif dalam hal tersebut di atas. Berdasarkan itu , kami selaku Pengurus OSIS dalam rangka menanamkan dan menumbuhkan semangat cinta tanah air, bangsa dan negara bermaksud mengadakan suatu kegiatan ” MENYAMBUT DAN MEMERIAHKAN HUT RI KE – 63 ” .
























II. DASAR PEMIKIRAN
1. Program kerja OSIS SMP Pasundan tahun 2008 - 2009
2. Peringatan HUT RI ke – 63

III. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Melaksanakan Program Kerja OSIS SMP Pasundan tahun 2008 - 2009
2. Berperan aktip dalam kegiatan-kegiatan Hari Bersejarah Nasional
3. Menanamkan rasa cinta Tanah air
4. Menanamkan jiwa Patriotisme di kalangan para remaja (pelajar pada khususnya)
5. Menumbuhkan semangat 45 dan kepahlawanan
6. Menghargai jasa-jasa para pahlawan Bangsa

IV. TEMA KEGIATAN
” BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHARGAI JASA PARA PAHLAWANNYA ”

V. WAKTU DAN TEMPAT
A. WAKTU
Hari : Sabtu
Tanggal : 16 Agustus 2008
Waktu : 08.00 s/d selesai

B. TEMPAT
Kampus SMP PASUNDAN RANCAEKEK
Jl. Tulip Raya Blok IV Bumi Rancaekek Kencana

VI. PESERTA
Seluruh siswa-siswi SMP Pasundan Rancaekek

V. PANITIA
Seluruh anggota OSIS SMP Pasundan Rancaekek

VI. JENIS KEGIATAN
1. Lomba menulis puisi Kepahlawanan
2. Lomba menulis cerita Kepahlawanan
3. Lomba menggambar Poster Kepahlawanan
4. Lomba menghias rungan kelas
5. Lomba-lomba permainan
( ketentuan lomba terlampir )

VII. ANGGARAN BIAYA
A. PENGELUARAN
1. Piagam dan Hadiah : Rp. 200.000.00,-
2. Juri : Rp. 100.000.00,-
3. Perlengkapan Lomba : Rp. 100.000.00,-


TOTAL BIAYA : Rp. 400.000.00,-



VIII. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat dengan yang sebenarnya. Sisi keprofesionalan yang kita tekuni, bukanlah sebuah sekat yang begitu mengikat untuk mengembangkan kreativitas dan idealisme, sehingga kita terpuruk dalam rutinitas yang menjemukan. Ada sisi kehidupan lain dimana kita dapat berekspresi dalam rupa yang berbeda dari biasanya, sisi-sisi yang sebenarnya saling berintegrasi. Namun demikian jangan biarkan begitu saja idealisme itu terbang dengan melupakan pijakannya.Mudah-mudahan segala apa yang telah kita rencanakan dan kita perbuat, serta dukungan dan bantuan dari semua pihak terkait mendapat limpahan berkah dari Allah SWT.
Amin !

Rancaekek, Juli 2008

PKS KESISWAAN PEMBINA OSIS



SAEFUDIN BUDIANSYAH S.Pd TONO HARTONO


Mengetahui / menyetujui
Kepala SMP Pasundan Rancaekek




.....................................................
NIP :























ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
SMP PASUNDAN RANCAEKEK
Jl. Tulip Raya Blok IV. Telp. (022) 779 0340. Rancaekek


No : 01/OSIS/VII/2008
Lampiran : 1 berkas
Hal : Pemberitahuan kegiatan


Kepada Yth
Bapak/Ibu wali kelas .........
Di
Tempat


Assalmu`alikum Wr.Wb.
Dengan ini kami beritahukan, bahwa dalam rangka menyambut, memperingati, sekaligus ikut memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke – 63, OSIS SMP Pasundan Rancaekek bermaksud mengadakan serangkaian kegiatan yang diantaranya adalah :

1. Lomba Menulis puisi Kepahlawanan
2. Lomba menulis Cerita Kepahlawanan
3. Lomba Menggambar poster Kepahlawanan
4. Lomba menghias Ruangan kelas
5. Lomba – lomba Permainan

Untuk itu kami mohon agar Bapak/Ibu wali kelas ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut diatas dengan mengirimkan utusan (peserta) dari kelasnya masing-masing.
Demikian surat pemberitahuan ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu`alikum Wr.Wb.

Rancaekek , Juli 2008
PKS KESISWAAN PEMBINA OSIS



SAEFUDIN BUDIANSYAH TONO HARTONO


Mengetahui
Kepala SMP Pasundan Rancaekek



Drs. H. ATIM SUPARMAN, M.Pd.
NIP : 130 888 639
LAMPIRAN

A. KETENTUAN LOMBA

1. Lomba Manulis Puisi
- Naskah ditulis dalam kertas HVS ukuran A4
- Naskah puisi merupakan karangan sendiri bukan saduran atau terjemahan
- Naskah dikirimkan ke panitia OSIS mulai tanggal 3 Agustus 2008 s/d 15 Agustus 2008

2. Lomba Menulis cerita Kepahlawanan
- Naskah ditulis dalam kerta HVS ukuran A4
- Panjang karangan minimal satu halaman maksimal tiga halaman
- Naskah cerita merupakan karya sendiri bukan saduran atau terjemahan
- Naskah dikirimkan ke panitia mulai tanggal 3 Agustus 2008 s/d 15 Agustus 2008

3. Lomba menggambar poster
- Poster dikerjakan pada kertas gambar ukuran A4
- Media yang digunakan Bebas
- Alat dan bahan disedikan oleh peserta
- Pelaksanaan lomba tanggal 16 Agustus 2008

4. Lomba Menghias Ruangan Kelas
- Setiap kelas wajib menghias kelasnya berdasarkan kreatifitasnya masing-masing
- Setiap kelas diwajibkan menyediakan Bendera Merah Putih lengkap dengan tiangnya dan
dipasang di depan kelasnya
- Wajib untuk menjaga keindahan dan kebersihan kelasnya masing-masing
- Penilaian dilaksanakan setiap hari mulai tanggal 11 Agustus s/d 16 Agustus 2008
- Bagi kelas yang tidak melaksanakan ketentuan diatas tidak akan diberikan penilaian dan
dianggap gugur

5. Lomba Permainan
Terdiri dari :
1. Lomba Bakiak
2. Lomba Makan Kerupuk
3. Lomba joget
4. Balap Karung
5. Tarik Tambang, dll

- Setiap kelas wajib mengirimkan tim-nya untuk mengikuti perlombaan tersebut
- Lomba dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2008

B. KETENTUAN JUARA
1.Lomba pusi : Juara I
Juara II

2. Lomba Mengarang : Juara I
Juara II

3. Lomba Poster : Juara I
Juara II

4. Menghias Kelas : Juara I
Juara II
Juara III

5. Permaianan : Juara I
Juara II

Setiap Pemenang akan mendapatkan Piagam dan hadiah hiburan.



PAN. 0SIS

PMR


Siapa yang tak kenal dengan unit organisasi siswa yang satu ini ? berbalut seragam putih-putih dan syal warna biru, punya atribut logo berupa palang merah, biasanya bertugas di saat upacara bendera atau event-event saat orang membutuhkan pertolongan medis darurat, yup….dialah sang Palang Merah Remaja (PMR). Istilah yang mirip-mirip dengan Palang Merah Indonesia (PMI), tapi kalau dilihat dari kepanjangannya seh ada yang mirip yakni palang merah-nya. PMR dan PMI sebenarnya tidak jauh-jauh amat perbedaannya, keduanya dilihat dari tujuannya adalah sama-sama membantu dan memberi pertolongan pertama kepada sesama manusia yang membutuhkan bantuan medis, so dua organisasi ini mengusung tujuan yang mulia membantu sesama manusia tanpa membedakan suku, agama, ras, dan bangsa. Hanya saja PMI mempunyai struktur organisasi dan kerja yang lebih besar dan profesional, tapi PMI juga memiliki keterkaitan yang erat dengan PMR, setidaknya sebagai suatu wadah pengkaderan dan perekrutan anggotanya.
PMR bisa kita jumpai baik di tingkat SMP, SMA dan perguruan tinggi. Pada umumnya para personnelnya bertugas di saat pelaksanaan acara-acara ceremonial dan event-event resmi yang melibatkan massa besar. Seperti halnya di SMP Pasundan Rancaekek, para anggota PMR di harapkan tidak hanya bertugas untuk latihan doang….tapi masih banyak lagi yang lain seperti memberikan pertolongan pertama bagi siswa yang mengalami gangguan kesehatan saat jam-jam sekolah, mengkomunikasikan gaya hidup sehat, pemeliharaan sanitasi dan hygenis dan lain sebagainya, kita kembali ama kegesitan “sang medis kecil” ini……..sumbangsih dan partisipasi mereka dalam membantu kususnya penangan medis pada saat keadaan darurat patut kita acungkan jempol, tanpa pamrih dan motivasi apapun mereka secara sigap memberikan penanganan medis pertama bagi para siswa yang mengalami gangguan kesehatan.
Seberapapun kualitas pertolongan yang diberikan PMR ini, kita patut menghargai jasa-jasa mereka, walaupun Cuma obat kayu putih, balsem dan secangkir teh manis, kita tetap menantikan kehadiran mereka ditengah-tengah aktifitas kita di sekolah. Yang jelas tangan-tangan kecil dan sentuhan kasih mereka adalah obat ampuh dikala para siswa membutuhkan pertolongan segera selama di sekolah. Maju terus PMR-ku….cucuran keringatmu adalah wujud kasih sayang kepada umat manusia……..

PASKIBRA


PROGRAM KERJA
PASUKAN PENGIBAR BENDERA SEKOLAH
(PASKIBRA)
SMP PASUNDAN RANCAEKEK
TAHUN 2009/2010



BAB I
PENDAHULUAN
A. UMUM
Dalam rangka membangun manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang tinggi mental, moral, budi pekerti dan bertaqwa kepada Tuhan YME, hal ini sesuai dengan GBHN dan UUD 1945 serta falsafah negara Pancasila, ” bahwa Pembangunan nasional mencakup pembangunan pisik, materiil dan non pisik (mental spritual)”. Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tertib dan damai.
Dalam GBHN yang merupakan pola umum Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa generasi muda sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan, perlu ditingkatkan pembinaan dan pengembangannya. Serta diarahkan menjadi kader penerus perjuangan bangsa dan manusia pembangunan yang berjiwa Pancasila. Selanjutnya dikatakan bahwa pembinaan generasi muda dilakukan secara nasional dan terpadu, yang merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, keluarga dan masyarakat serta pemerintah.
Pengembangan kepeloporan pemuda dalam pembangunan bangsa dan negara harus diupayakan agar pemuda memiliki jiwa kejuangan, keperintisan, kepekaan terhadap lingkungan, disiplin dan sikap mandiri serta memiliki sifat yang bertanggung jawab, sehat, cerdas, patriotik, kreatif, produktif, inovatif,ulet, tangguh, jujur serta berani dan rela berkorban dengan dilandasi oleh semangat Cinta tanah air.
Masalah pembinaan dan pengembangan generasi muda merupakan salah satu masalah universal yang dihadapi oleh manusia sejak zaman dahulu dan akan terus berlangsung sampai akhir zaman. Dalam kurun waktu apapun para orang tua mempunyai kewajiban untuk mempersiapkan putra-putrinya menjadi anggota masyarakat yang baik, menjadi penerus dari generasi sebelumnya.
Selaras dengan permasalahan di atas atau pembangunan nasional, sudah barang tentu tidak terlepas dari masalah pendidikan, karena pada hakekatnya terlaksananya pendidikan merupakan manifestasi dari pembangunan itu sendiri.
Menyimak permasalahan di atas dan melihat kenyataan yang ada dalam masyarakat maka peran pendidikan non formal atau pendidikan luar sekolah sangat dibutuhkan kehadirannya, terutama dalam menyiapkan generasi muda sebagai generasi penerus dalam segala bidang, baik penerus cita-cita perjuangan bangsa dan negara, penerus pembangunan, penerus kelestarian dan kejayaan bangsa pada masa yang akan datang.
Pembinaan kesiswaan di sekolah bermaksud memberikan bekal kepada siswa-siswinya yang selanjutnya atas prakarsa sendiri menambah, meningkatkan dan mengembangkan dirinya maupun lingkungannya ke arah terciptanya martabat, mutu dan kemampuan manusia yang optimal serta pribadi yang mandiri.
Salah satu materi pembinaan Kesiswaan di sekolah yang tercantum dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 0461/U/ 1984 tentang Pembinaan Kesiswaan adalah Pendidikan Pendahuluan Bela Negara yang diselenggarakan di sekolah, seperti pembentukan Pasukan Pengibar Bendera Sekolah (Paskibra) dengan kegiatan yaitu Peraturan Baris-berbaris (PBB), Tata Upacara Bendera (TUB) serta Latihan Kepemimpinan Siswa Tingkat Perintis yang bertujuan menanamkan disiplin, mempertebal rasa dan semangat kebangsaan, Patriotisme serta sikap kepemimpinan dan rasa tanggung jawab yang tinggi bagi para siswa sehingga diperoleh sikap lahir (ketegapan, ketangkasan, kelincahan dan kerapian) dan sikap bathin (ketaatan, keikhlasan berkorban, kesetiakawanan dan rasa persatuan dan kesatuan) dikalangan para siswa sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud : Agar siswa anggota Paskibra yang merupakan insan-insan pengamal
Pancasila dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mempersiapkan sedini mungkin Pasukan Pengibar Bendera Sekolah yang
akan bertugas, yang merupakan suatu kebanggaan bagi anggota Paskibra
Sekolah dalam melaksanakan tugas tersebut.
Tujuan : Mewujudkan kebiasaan hidup ber-Pancasila dengan keluarga bahagia,
ditata atas dasar filsafah dan pandangan hidup bangsa, untuk
mengembangkan sikap positif seperti Ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, tertib, disiplin, gotong royong dan kekeluargaan.
C. SISTIMATIKA
I. Pendahuluan
II. Bidang Administrasi dan Organisasi
III. Bidang Kegiatan Operasional
IV. Bidang Umum
V. Penutup
BAB II
BIDANG ADMINISTRASI DAN ORGANISASI
1. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan secara berkesinambungan bagi anggota Paskibra SMP Pasundan Rancaekek baik yang masih aktif di sekolah atau yang sudah meninggalkan SMP Pasundan Rancaekek (sudah lulus) hingga dapat diupayakan mengikuti/menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) tingkat daerah , Propinsi atau Tingkat Nasional.
2. Melaksanakan pendidikan bagi siswa proses pengarsipan administrasi organisasi khususnya mengenai pendataan anggota, absensi latihan dan proses melaksanakan organisasi.
3. Mendokumentasikan segala kegiatan / aktivitas kegiatan Paskibra Sekolah.
BAB III
BIDANG KEGIATAN OPERASIONAL
DAN PENGEMBANGAN SDM
A. Program Kegiatan Skala Prioritas
• 1. Peningkatan mutu dan jumlah anggota Pasukan Pengawal Pengibar Bendera Sekolah SMP Pasundan Rancaekek
• 2. Menyelenggarakan latihan rutin, orientasi dan pembinaan calon anggota Pasukan Pengawal Pengibar Bendera sekolah SMP Pasundan Rancaekek
• 3. Mempersiapkan Kegiatan upacara Pengukuhan anggota Pasukan Pengawal Pengibar Bendera Sekolah SMP )asundan Rancaekek yang telah selesai mengikuti Latihan Kepemimpinan tingkat Perintis Pemuda.
• 4. Mengadakan kegiatan renungan jiwa bagi seluruh anggota.
• 5. Mempersiapkan personil upacara dalam pelaksanaan Hari Besar Nasional ataupun kegiatan yang diselenggarakan oleh Sekolah.
• 6. Mengadakan kegiatan Latihan dasar Kepemimpinan tingkat Perintis Pemuda.
• 7. Mengadakan kegiatan latihan/wisata di alam terbuka (hiking).
B. Program Kegiatan Ikut Serta / Partisipan
1. Mengikuti Lomba Ketangkasan Baris-berbaris tingkat SMP seKab. Bandung maupun ,, yang diselenggarakan oleh Pengurus Purna Paskibraka Indonesia (PPI) tingkat Kabupaten ataupun Propinsi.
2. Mengikuti Lomba Tata Upacara Bendera tingkat SMP se- Kab. Bandung
3. Mengikuti Lomba Gerak jalan dalam rangka Hari Besar Nasional yang diselenggarakan oleh Panitia Hari Besar Nasional Kec. ataupun Organisasi Kepemudaan di Kecamatan/Kabupaten.
4. Mengikuti kegiatan Latihan Gabungan Pasukan Pengibar Bendera sekolah .
BAB IV
BIDANG UMUM
• 1. Sasaran Kegiatan Pasukan Pengawal Pengibar Bendera (PASKIBRA) SMP Pasundan Rancaekek dititik beratkan kepada kedisiplinan dan kemandirian yang ditunjang oleh sikap kekeluargaan, gotong royong dan kesetiakawanan.
• 2. Mengadakan kegiatan keagamaan dan bakti sosial yang dapat meningkatkan sikap dan pribadi anggota dalam kehidupan sehari-hari.
• 3. Memonitor, meneliti pelaksanaan seluruh kegiatan yang telah disusun selama setahun.
• 4. Mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan dalam setahun dan mengarsipkan seluruh kegiatan tersebut dalam sebuah laporan.
• 5. Menyusun program kegiatan untuk tahun berikutnya.
BAB V
PENUTUP
Demikian Program Kegiatan Pasukan Pengawal Pengibar Bendera (PASKIBRA) SMP Pasundan Rancaekek disusun dengan harapan kiranya dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan dan penyusunan Program Kerja mendatang.
Selain itu diharapkan adanya hubungan kerja sama yang serasi, selaras, saling mengisi secara gotong royong dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.
Akhirnya kami mengharapkan agar program kerja ini dapat mencapai sasaran yang diinginkan serta segala hambatan dan kekurangan dapat di atasi bersama.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan Hidayah-NYA kepada kita semua untuk dapat melaksanakan tugas mendidik generasi muda dengan sukses demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.

Rancaekek, 26 Juli 2009
Koordinator Paskibra
SMP Pasundan Rancaekek

Lampiran 1
GARIS – GARIS BESAR PROGRAM PENDIDIKAN
PASUKAN PENGIBAR BENDERA SEKOLAH
KELAS 1

KEGIATAN BASIS (CAPAS) DAN PEMUSATAN LATIHAN LANJUTAN
• Tata Upacara Bendera ( TUB )
• Peraturan Bais – Berbaris ( PBB )
• Pengetahuan khusus :
• Bendera Negara
• Lambang Negara
• Lagu Kebangsaan
• Pengetahuan Umum :
• Sejarah Negara
• Sejarah Paskibra dan Paskibraka
• Kepemimpinan :
• Sikap
• Disiplin
• Lingkungan Keluarga
• Lingkungan Masyarakat
GARIS – GARIS BESAR PROGRAM PENDIDIKAN
PASUKAN PENGIBAR BENDERA SEKOLAH
KELAS 2
KEGIATAN PEMBINAAN LANJUTAN
• Ø Tata Upacara Bendera ( TUB )
• Ø Peraturan Bais – Berbaris ( PBB )
• Ø Pengetahuan khusus :
• Bendera Negara
• Lambang Negara
• Lagu Kebangsaan
• Ø Pengetahuan Umum :
• Sejarah Negara
• Sejarah Paskibra dan Paskibraka
• Ø Keorganisasian :
• Perencanaan
• Pengorganisasian
• Pengawasan
• Kerjasama
• Pelaporan
• Persuratan
• Personalia
• Pengambilan Keputusan
• Keuangan
• Protokoler
• Ø Wawasan Berpikir :
• Kelembagaan
• Kenegaraan
• Akademis
GARIS – GARIS BESAR PROGRAM PENDIDIKAN
PASUKAN PENGIBAR BENDERA SEKOLAH
KELAS 3

KEGIATAN PEMBINAAN LANJUTAN
• Ø Tata Upacara Bendera ( TUB )
• Ø Peraturan Bais – Berbaris ( PBB )
• Ø Pengetahuan khusus :
• Bendera Negara
• Lambang Negara
• Lagu Kebangsaan
• Ø Pengetahuan Umum :
• Sejarah Negara
• Sejarah Paskibra dan Paskibraka
• Ø Keorganisasian :
• Perencanaan
• Pengorganisasian
• Pengawasan
• Kerjasama
• Pelaporan
• Persuratan
• Personalia
• Pengambilan Keputusan
• Keuangan
• Protokoler
• Ø Wawasan Berpikir :
• Kelembagaan
• Kenegaraan
• Akademis

Wednesday 15 July 2009

Si Jalak Harupat

Oto Iskandar Dinata - Si Jalak Harupat
Si Jalak Harupat Tumbal Kamerdekaan
Nurutkeun saujaring carita, sababaraha poe sabada proklamasi, Oto Iskandar Di Nata kantos sasauran kieu "Upama Indonesia Merdeka meunang ditebus ku hiji anak Indonesia, kuring geus nyadiakeun diri jadi kandidat munggaran pikeun eta pangorbanan!", naha ieu teh tekad pangabdian patriot bangsa atawa ucapan hiji anak manusa kana nasibna nu bakal tumiba?

Prof. Taufik nyutat pamendak Bung Karno presiden munggaran RI, anu nyebatkeun, Revolusi teh boga logika sorangan, malah boga sopan santun sorangan. Revolusi mah henteu wawuheun kana kecap nganuhunkeun, teu wanoheun kana mulang tarima. Revolusi bisa "ngamangsa anak-anakna" oge durhaka ka indungna.
Dina mangsa awal revolusi, panyeluk "bersiap" ngandung sarewu ma'na kakerasan. Oto Iskandar Di Nata numutkeun Prof. Taufik saterusna, lain angka, tapi anjeunna teh salahsaurang pamaen utama babak klimaks teater kahirupan bangsa, dina waktu revolusi nasional geus henteu bisa balik deui ka tempat asal. Beuki deukeut eta teater ngahontal klimaksna, beuki intens peranan anu dilalakonkeunana.
Dina detik-detik "jangji kamerdekaan" diucapkeun ku pamarentahan tentara pendudukan Jepang, R. Oto Iskandar di Nata geus ngiring dina rupa-rupa upaya nataharkeun kamerdekaan bangsa. Anjeunna diangkat jadi salah saurang anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), anggota Komisi UUD nu diketuaan ku Sukarno, anjeunna oge ngiring kana proses nyusun UUD 1945. Waktu BPUPKI dibubarkeun, anjeunna dipilih jadi Panitiya Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Tapi PPKI numutkeun Prof. Taufik Abdullah henteu kaburu nataharkeun kamerdekaan, ngan kaburu ngabewarakeun kamerdekaan jeung natahareun pamarentahan hiji nagara nasional. Tah, dina poe-poe anu kacida rengkengna, dina waktu para anggota PPKI dipentes kudu nangtukeun Presiden jeung Wakil Presiden. Soanten Pa Oto meupeus kasimpean, tanpa ragu- ragu anjeunna nyalonkeun Ir.Sukarno jeung Hatta. Tanpa ragu-ragu, PPKI oge narimana ku sora anu gembleng. Tepi ka ahirna Bung Karno kaselir jadi presiden RI anu munggaran, kitu deui Bung Hatta jadi Wapres anu munggaran di ieu republik.
Heuleut sababaraha minggu ti harita, Oto Iskandar di Nata geus naratas ngadegna Badan Keamanan Rakyat (BKR), nu mangrupa cikal-bakal TNI, teu kungsi lami anjeunna dijungjung lungguh jadi Mentri Negara RI.
Sajeroning kitu, Jepang nu eleh perang ngunek-ngunek keneh, ngabahayakeun. Kitu deui musuh anyar, tentara Sekutu nu diluluguan ku Inggris, jadi ancaman. Walanda di dieu ngabonceng. Harita aparatur nagara tacan ajeg, atuh datangna Sekutu/Walanda teh nimbulkeun bancang pakewuh. Dina kaayaan anu kusut tur kucrut saperti kitu, sanajan sumanget kamerdekaan bisa keneh dikadalian, Oto Iskandar di Nata ngereles ical teuing ka mana turta henteu kantos mulih deui tug tepi ka kiwari. Lain ngantunkeun para putra anu asuheun keneh sareng kulawargana wungkul, Oto Iskandar di Nata oge ngantunkeun bangsana anu kudu terus berjuang nyorang lalampahan panjang geusan ngahontal kamerdekaan jeung hak-hakna.
Tapi anjeunna lain hiji angka tina jumlah maranehanana anu dimangsa ku revolusi. Anjeunna teh pribadi anu sawadina dipieling jeung dipatri dina ingetan, anjeunna teh conto tina tranformasi perjuangan bangsa. Tina guru jadi pejuang pulitik, tina insan anu ngagem garis pulitik kooperator, jadi tokoh revolusioner. Tina inohong nu gerak dina suasana kadaerahan jadi hiji nasionalis anu kentel. Kitu Prof. Taufik Abdullah mairan biografi Si Jalak Harupat Oto Iskandar di Nata nu disusun ku Dr. Nina Herlina Lubis M.S.
Ti Boedi Oetomo ka Paguyuban Pasundan
Saperti anu geus pada terang, jaman sakola keneh di HKS (Hoogere Kwekkschool) di Purworejo Jawa Tengah, taun 1917-1920 , R. Oto Iskandar di Nata geus kasengsrem ku dunya pulitik. Di Purworejo ngawalan kokojayan di dunya pulitik teh. R. Oto lebet organisasi Budi Oetomo. Sabada ngawulang oge teras aktip di Boedi Oetomo. Boh jaman janten Bapa Guru di HIS (Hollandsch Inlandsche School) Banjarnegara Jateng (1920-1921), boh jaman ngawulang di HIS Negri Pakalongan (1924-1928). Taun 1921-11924 kantos ngawulang di HIS bersubsidi di Bandung.
Malah kantos kaselir janten wakil ketua Boedi Oetomo cabang Bandung. Sabada dialihkeun deui ka Pakalongan, R. Oto dipercanten jadi wakil ketua ngarangkep Komisaris Pangurus Besar Boedi Oetomo. Tepi ka ahirna dipercanten jadi anggota Dewan Kota Pakalongan ngawakilan Boedi Oetomo. Saperti anu dingkabkeun ku Dr. Nina Lubis, nya di dieu Oto Iskandar di Nata langkung laluasa ngiprah geusan ngabela bebeneran jeung merjuangkeun hak rayat leutik. Tapi kulantaran soantenna harus teuing, jadi dianggap ngabaribinan pamarentah kolonial Walanda mangsa harita. Oto sapara kanca, diantarana Darmosoegito jeung Kartosoebroto katut Fadhool ti Partey Syarikat Islam, diasupkeun kana daptar hitam pamarentah kolonial Hindia Walanda.
Atuh puguh, saban-saban aya kajadian karusuhan atawa naon wae anu dianggap baha ka pamarentah Walanda, anu dituding jadi ulon-ulonna teh, pasti Oto Iskandar di Nata sapara kanca. Upama ngayakeun ririungan sanajan lain nyaritakeun pulitik, pasti diintip-intip ku PID (Politieke Inlichtingen Dienst). Lila-lila mah eta pulisi tukang ngintip arasup ka jero rohangan milu ngariung. Eh...ahirna maranehna kasengsremeun, arasup jadi anggota Boedi Oetomo. Jadi nyahoeun peresis, anu dicaritakeun jeung disawalakeun di Boedi Oetomo mah kapentingan masarakat, lain kapentingan pribadi.
Jaman jadi anggota Dewan Kota di Pakalongan R. Oto ngabongkar kasus Bendungan Kemuning, tepi ka rayat bisa disalametkeun tina panipuan pangusaha Walanda. Tapi balukarna, Residen Pakalongan bendu, Oto diasupkeun kana daptar hitam tur diancam hukuman buang. Tapi da teu gimireun ieuh. Konflik jeung Residen teu papanjangan sabab Sang Residen kaburu dipindahkeun. Jenengan Oto Iskandar di Nata jadi leuwih sohor. Ari pangaresepna, kana olahraga maenbal. R. Oto dilkenal pamaen galandang tengah nu tanggoh kulantaran kitu jadi seueur sobat katut kanca mitrana nu disambungkeun di lapang maenbal. Diantarana sobatna teh Kepala Penjara Pakalongan. Kasempetan hade ieu dimangpaatkeun kanggo ngahatean Bapa Kapala Panjara supaya para narapidana dialajar nulis maca. Tetela ditarima. Di Pakalongan R. Oto ngadegkeun Sakola Kartini.
Pamarentah Walanda jadi ngarasa hariwang nyaksian tindak tanduk R. Oto sadidintenna. Popularitasna di masarakat dianggap ngabahayakeun, tepi ka ahirna R. Oto Iskandar di Nata dialih tugaskeun ka Batavia (Jakarta) taun 1928, jadi guru HIS Muhammadiyah bersubsidi. Karirna di Boedi Oetomo lekasan tepi ka dieu, dipungkas di Pakalongan.
Juli 1928 R. Oto Iskandar di Nata ngawitan lebet ka Paguyuban Pasundan Cabang Batavia, langsung dipercanten jadi Sekrtaris Pengurus Besar. Dina kongres Paguyuban Pasundan di Bandung taun 1929 dipilih jadi Ketua PB. Paguyuban Pasundan, tepi ka taun 1942. Ti taun eta keneh Paguyuban Pasundan sacara formal dibubarkeun ku Tentara Jepang.
Dina jaman kapamingpinan R. Oto Iskandar di Nata, Paguyuban Pasundan ngalaman melesat maju, dina sagala rupa widang garapan. Widang pulitik, sosial, ekonomi, wanita, kepemudaan. Sanajan basisna masarakat Sunda, tapi dongkangan perjuanganana mah nasional. Jadi, henteu salah upama dikategorikeun pergerakan etnonasionalis teh.
Dina mangsa kapamingpinan R. Oto Iskandar di Nata, garis perjuangan kooperatip dipetakeun ku Paguyuban Pasundan. Pangna milih garis perjuangan kooperatip, numutkeun R. Oto, lantaran bangsa pribumi mangsa harita tacan boga sarat-sarat keur hiji perjuangan non-kooperasi. Ari eta sarat-saratna teh, kudu boga kakuatan batin jeung uteuk, kakuatan duit, jeung rasa solidaritas. Sikep kooperatip teh, jalan atawa cara perjuangan lain tujuan perjuangan, saur R. Oto Isandar di Nata.
Kiprah Paguyuban Pasundan anu paling utama tur diutamakeun jaman Oto Iskandar di Nata, upaya ningkatkeun kecerdasan bangsa pribumi. Atuh dugdeg diadegkeun sakola-sakola keur pribumi. Sajaba ti pendidikan, Pa Oto jeung Paguyuban Pasundan harita, metakeun upaya ngarehabilitasi para manten tahanan, mere bantuan hukum, ngahimpun dana keur beasiswa, dana keur mantuan korban musibah jeung mere penerangan umum. Hiji-hijina jalan keur ngalawan penjajah numutkeun Pa Oto, ku cara ningkatkeun sumber daya manusa (SDM), liwat pendidikan.
Ti taun ka taun jumlah sakola anu diadegkeun ku Paguyuban Pasundan nambahan terus, leuwih-leuwih sabada eta organisasi dipingpin ku R. Oto Iskandar di Nata. Nyebar di sakuliah tatar Sunda. Nu dibere pancen ngurus sakola- sakola, di tingkat pusat diadegkeun Bale Pamulangan Pasundan. Dipatotoskeun terus diputuskeun dina Kongres Paguyuban Pasundan di Bogor taun 1931. Mimitina mah pusatna di Tasikmalaya, tapi saterusna dipindahkeun ka Bandung. Nu munggaran mingpin BPP, Ahmad Atmadja. Ti saprak ngadeg BPP, sakola-sakola Pasundan beuki nyebar jumlahna beuki loba, kitu deui guru jeung murid-muridna beuki nambahan.
Hasil perjuangan R. Oto Iskandar di Nata dina widang pendidikan pantes dipikareueus. Tepi ka ayeuna anu kabandungan beuki mekar teh widang pendidikan pisan, malah tepi ka perguruan tinggina, Universitas Pasundan kaasup perguruan tinggi nu cukup maju tur moyan di Jawa Barat.
Dina widang ekonomi, Paguyuban Pasundan dina kongresna anu ka 19 di Tasikmalaya taun 1934, geus mampuh ngadegkeun Centrale Bank Pasundan, dina wangunan NV. anu dipingpin ku Iyos Wiriiaatmadja. Pusatna di Jakarta, di daerah ngadeg cabang-cabang. Ti mangsa ka mangsa ieu bank maju terus. R. Oto Iskandar di Nata teh acining pamingpin pulitik, tapi kagungan jiwa wiraswasta, ku kituna perhatianana kana Koperasi oge ageung.
Kulantaran kitu kahirupan perkoperasian di lingkungan Paguyuban Pasundan oge mekar tur maju. Di saban cabang ngadeg koperasi tur maraju, kabeh disebutna Koperasi Pasundan. Gerakna dina widang keuangan, perdagangan, aya oge anu husus we nyadiakeun paparabotan tatanen, keur para patani. Garapan widang ekonomi sejenna anu kaasup nonjol, Lumbung Padi (Leuit Pare). Nu nalingakeunana Puseur Lumbung Pasundan. Kulantaran widang ekonomi beuki maju tur mekar, R. Oto sareng para pangurus Paguyuban Pasundan anu sejenna ngaraos peryogi ngadegkeun pingpinan pusat badan-badan nu ngageroh widang ekonomi.
Dina Kongres Paguyuban Pasundan ka 23 di Sukabumi ahirna dipatotoskeun terus diputus ngadegkeun badan di tingkat pusat nu pancenna ngageroh widang ekonomi. Eta badan disebutna Bale Ekonomi Pasundan. Aturan- aturanna oge diwincik.Ti saprak ngadeg tepi ka taun 1942 Bale Pasundan dipingpin ku Raden Soedarma Soeradiredja, anu ngarangkep jadi Wakil Ketua PB. Paguyuban Pasundan jeung Direktur Centrale Bank Pasundan.
Kana peranan kaum wanoja, R. Oto Iskandar di Nata teu lali, dina kapamingpinanana, diadegkeun pakumpulan wanoja Pasundan anu saterusna disebut Pasundan Istri (PASI). Sajaba ti kitu, ka para nonoman harepan bangsa ageung pisan kamelangna. Desember 1934 ngadeg YOP (Jeugd Organisatie Pasoendan) ketuana anu munggaran R. Adil Poeradiredja. Dina kongresna anu munggaran taun 1935 panjangna JOP ganti jadi "Jasana Obor Pasundan".
Waktu suhu pulitik karasa beuki panas mapag Perang Pasipik, Pa Kendo (Soekanda Bratamanggala), usul supaya diadegkeun hiji badan anu disebut "JOP Brigade" pikeun ngungkulan kajadian-kajadian anu henteu dipikahayang. Diantarana nu ngarojong teh Jendral AH. Nasution. Rerencepan Pa Nas mantuan ngalatih baris berbaris ka anggota JOP Brigade tepi ka waktu katohyan anjeunna ditegor ku Direktur Akademi Militer harita Letkol Altena.
Debat Sengit Di Volksraad
15 Juni 1931, R. Oto Iskandar di Nata janten anggota Volkstraad wakil ti Paguyuban Pasundan. Tilu entragan ngalalakon di Dewan Rayat anu mashur teh, 1931-1934, 1935-1938, 1939-1942. R. Oto ngagabungna kana Fraksi Nasional anu diadegkeun ku Moch. Husni Thamrin, Ketua Perkumpulan Kaum Betawi. R. Oto Iskandar di Nata kantos janten pamingpinna sajaba ti Husni Thamrin, Soekarjo Wiryopranorto jeung R. Panji Soeroso katut anu sejen-sejenna. Dina sidang Volksraad antara 1931-1932 R. Oto kapalayna nyarios ku basa Malayu supaya kahartieun ku rayat nu teu bisa basa Walanda. Tapi Ketua Sidang keukeuh menta supaya nyarita ku Basa Walanda. Kapaksa R. Oto Iskandar di Nata tumut kana aturan.
Biantarana mashur teuneung ludeung, peureus ngiritik pamarentahan Hindia Walanda. Diantarana R. Oto ngeceskeun, ciri-ciri kebangkitan bangsa-bangsa nu dijajah katingal tina timbulna gerakan kamerdekaan di mana-mana, kaasup Indonesia. Taun 1931 Oto Iskandar di Nata ngadongsok supaya Indonesia gancang dibebaskeun ku pamarentah Hindia Walanda.
"Pasundan ngaku ayana hak tiap golongan rayat Indonesia pikeun leuwih ngawewegan kabangsaan jeung kabudayaanna masing-masing. Pasundan kacida panujuna kana wacana manunggalna bangsa Indonesia", kitu diantarana biantarana anu mashur di Volksraad. Dicutat ku Ketua Umum Paguyuban Pasundan kiwari Haji A.Syafei basa mieling tepung taun Paguyuban Pasundan anu ka 88 sawatara waktu ka tukang. Salah sahiji kagiatan milangkala anu ka 88, mitembeyan ngawangun prasasti "Indonesia Menggugat", numutkeun Haji Syafei, sawirahma antara perjuangan Bung Karno dina Indonesia Menggugat jeung perjuangan Paguyuban Pasundan dekadeu tilupuluhan teh. Malah R. Oto Iskandar di Nata dina biantarana di Volksraad taun 1923, tandes pisan ngeceskeun, pones Landraad Bandung nu dikuatan ku Raad van Justisi (Pangadilan Tinggi), ka Ir.Sukarno, Gatot Mangkupradja, Maskoen katut Soepriadinata samasakali henteu saluyu jeung rasa kaadilan bangsa Indonesia.
Dina enggoning ngiritik kawijakan-kawijakan pamarentah jajahan anu jauh tina wijaksana, R. Oto Iskandar di Nata soantenna leuwih harus, leuwih teuneung jeung ludeung adu renyom debat di Volksraad. Ngajejeleh jeung mentog pamarentah jajahan tanpa tedeng aling-aling.
Ngiritikna ka pamarentah jajahan nu tumali jeung pendidikan oge kacida peureusna."Pendidikan anu lumangsung ayeuna teh, ngan keur nataharkeun klerek pabrik jeung jurutulis. Para Pangrehpraja kalakuanana ngan saukur leletak, lantaran salah ngadidikna!", adu renyom anu sengit kajadian dina pamandangan umum anu panjang, hareupeun sidang Volksraad, dewan rayat jieunan pamarentah kolonial Walanda. Dumasar kana wawanenna enggoning ngiritik pamarentah jajahan anu dianggapna telenges, bengis, dolim bari tanpa tedeng aling-aling tur ninggang dina bener, R. Oto Iskandar di Nata dileler jujuluk "Si Jalak Harupat".
Ari jalak harupat, hayam jago anu kongkorongokna harus, kuku-kukuna sareukeut, mun diadukeun salawasna unggul. Jujuluk Si Jalak Harupat nurutkeun Dr.Nina,Lubis mah asalna ti Wirasenjaya, guru HIS Pasundan Cianjur, rakana Sutisna Senjaya, redaktur munggaran suratkabar Sunda Sipatahoenan.
Perjuangan Liwat Pers
Paguyuban Pasundan anu ti taun 1926 geus narima ideologi nasionalisme, milu ngagabung kana Indonesische Eenheids Committee (Komite Persatuan Indonesia). Dina wadah organisasi ieu ngagabung jeung Sarekat Islam, Muhammadiyah, jeung nu sejen-sejenna deui, sanajan henteu mampuh ngumpulkeun sakabeh organisasi anu aya.
Terus taun 1927, Paguyuban Pasundan oge ngagabung kana federasi partey- partey gagasan Ketua PNI Bung Karno nu disebut PPPKI (Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia. Paguyuban Pasundan ngutus tilu wakilna di PPPKI, R. Oto Koesoema Soebrata, Bakrie Soeraatmadja, Soetisna Sendjaya (Sutsen). Taun 1932 Oto Iskandar di Nata sareng Husni Thamrin ngagentos Latuharhary sareng Dr. Soetomo janten pangurus harian PPPKI. Taun 1939 organisasi-organisasi nasionalis ngadegkeun Gabungan Politik Indonesia (GAPI) anu tujuanna hayang ngadegkeun parlemen anu gembleng keur Indonesia. Pa Oto ngiring marajian lahirna GAPI ieu.
Pa Oto sareng mitra-mitra saperjuangan terus gerak geusan ngawujudkeun hiji parlemen partikulir keur ngimbangan Volksraad anu geus leungiteun kapercayaan. Taya kacape enggoning babalapan jeung waktu,m para tokoh pergerakan teh der ngayakeun kongres anu ahirna mupus Kongres Rayat Indonesia ganti ku Majelis Rakyat Indonesia. Pancenna jadi badan perwakilann rayat Indonesia. R.Oto ngiring di rengrengan pangurus.Ti harita aksi Indonesia Berparlemen nu diperjuangkeun ku GAPI diteruskeun ku Majelis Rakyat Indonesia. Tapi memeh prung padungdung, datang manten tentara pendudukan Jepang. Strategi naon deui anu ayeuna dipetakeun ku bebenteng Sunda ngigelan jaman Dai Nipong teh?
Ari Paguyuban Pasundan saenyana geus boga suratkabar Sipatahoenan nu diterbitkeun ku Paguyuban cabang Tasikmalaya taun 1923, pingpinan Redaksina Soetisna Sendjaya. Tadina medal saminggu sakali, tapi sabada dipingpin ku Bakrie Soeraatmadja mah jadi dua kali saminggu, ti taun 1930 redaksi dibantu ku Moch Koerdie. Taun 1931 nu ngageroh ieu suratkabar teh Pangurus Besar Paguyuban Pasundan. Medalna saban poe, jadi harian, ti Tasik dipindahkeun ka Bandung, kantorna nu mimiti di Kaca-kaca wetan, taun 33 pindah ka Banceuy tepi ka ahirna di Dalem Kaum ( ayeuna Dallas). Harita mah corongna Paguyuban Pasundan Sipatahoenan teh Ti Dalem Kaum pindah ka Jl.Sumatra.
Tapi Paguyuban oge kungsi nerbitkeun suratkabar basa Malayu Sepakat, Pemredna Ir.Oekar Bratakoesoemah, redaktur palaksanana Atje Bastaman. Tapi taun 1942 mah Sipatahoenan jeung Sepakat teh dibredel ku pamarentahan Jepang. Keur gagantina, Oto Iskandar di Nata sareng Moch.Koerdie bari ditalingakeun ku Jepang nerbitkeun suratkabar corong pamarentah Jepang, ngaranna ge "Tjahaya". Direkturna Pa Oto ku anjeun. Jadi media gabungan antara Sipatahoenan- Sepakat-Nicork Express jeung Sinar Pasundan. Aya saurang wartawan Jepang ditempatkeun di Tjahaya, teu beda ti bebegig, sabab teu ngartieun basa Indonesia.
Ngajelegur bom atum ngancurkeun Nagasaki Hirosima, Jepang eleh ku Sekutu. 17 Agustus 1945 Kamerdekaan Indonesia diproklamirkeun ku Sukarno- Hatta. Tjahaya ngamuat warta penting ieu dina berita utama.
Lalanang ti Bojongsoang
Dibabarkeun kaping 31 Maret 1897 di Desa Bojongsoang Kabupaten Bandung. Dipaparin jenengan Oto Iskandar di Nata. Putra Bapa Raden Haji Rachmat Adam sareng Ibu Raden Siti Hatidjah teh sadayana dalapan, Oto putra katilu.
Raden Haji Rachmat Adam anu memeh ibadah haji jenenganana Raden Natareja teh Lurah Desa Bojongsoang, Onderdistrik Buahbatu, Distrik Ujungberung Afdeeling / Kabupaten Bandung.
Diantawis rakana aya anu kantos jeneng Walikota Bandung, Raden Ating Atma di Nata. Di Bojongsoang tug tepi ka kiwari para kasepuhanana mah arapal peresis ka kulawarga Juragan Haji, ramana Pa Oto. Cindekna nu dikenal ku masarakat sajaba ti wedi asihna ka sasama, akur sauyunanana kulawarga Juragan Haji, eta kulawarga ti luhurna terahing ratu rembesing kusumah., tetesan andanawarih. Jadi, Oto lalanang ti Bojongsoang diasuh diageungkeun di tengah-tengah kulawarga menak Sunda. Nurutkeun Dr.Nina mah, upama terus dicrukcruk disusud ka luhurna, brasna teh teu ka mamana, nya langsung ka Sri Baduga Maharaja, luluhur Pajajaran anu kamashur.
Jaman sakola di HIS kelas tujuh Banjarnagara Jawa Tengah, Oto kapentang jamparing asih, asmara mekar di Jawa, dugi ka prukna pisan nikah sareng mojang geulis jenengan Raden Roro Soekirah, putra R. Martodiwiryo, asisten Wadana Banjarnagara. Lalanang ti Bojongsoang repok jodo sareng wanoja Banjarnagara. Gusti maparin sawelas calon generasi penerus, tujuh istri, opat pameget, cikalna nu sohor Sentot Iskandar di Nata, pejuang tan kenang pati.
Ditelasan Di Mauk?
Dina buku catetan Ibu Oto anu dicutat eusina ku Dr.Nina Lubis dieceskeun , Bapa teh angkatna ka Jakarta, sabada aya anu nelepun ti Jakarta. Kulantaran dua dinten dua wengi lebeng taya bejana, turta anu biasana nelepun ayeuna mah teu nelepun, enggal nelepun ka Jakarta, mapaykeun carogena, tapi taya anu terangeun.
Diserat dina catetan harian Ibu Soekirah " Bapa Diculik 31 Oktobver 1945" Harita Ibu nuju bobot, marurangkalih asuheun keneh pisan, ari Si cikal Sentot berjuang, Ibu Oto estuning katurug katutuh. Dugi ka brolna Si bungsu lahir masih juuh cisoca. Ibu Soekirah teu kendat emut kana kasauran carogena memeh angkat ka Jakarta, hal ieu nembe dibetuskeun ka putrana sababaraha dinten kana dintenan Ibu ngantunkeun. Numutkeun Ibu Oto, memeh angkat, Bapa kantos ngagerendeng, saurna teh " Bisa jadi Bapa teh moal mulang deui, atawa jadi korban!", kaayaan memang rengkeng, di buruan bumi Pa Oto sering katingal sajumlah pamuda tinggulandang nyurigakeun.
Ari numutkeun Pa Kendo mah, sadinten memeh ngantun Bandung ngabujeng ka Jakarta, Pa Oto kantos nepangan Pa Kendo Bratamanggala Komandan Front Bandung Utara di Lembang. Unjukan bade ka Jakarta, disaur ku Bung Karno saurna teh. Ku Pa Kendo dipuntangan sangkan ulah janten angkat, genting saurna teh. Taspi Pa Oto keukeuh angkat. Nya harita Pa Kendo mah tepang panungtung sareng Pa Oto teh. Hanjakalna, bade dikawal oge teu keresaeun saur Pa Kendo.
Plengles teu aya bejana. Bung Karno kantos marentah ka Mr.,Kasman supaya milarian R.Oto Iskandar di Nata, sabada Mentri Negara ngaleungit dua bulan lamina. Diungkabkeun ku Dr.Nina Lubis anu nyutat carita ti hiji sumber. Sukanda Bratamanggala, Komandan Front Bandung Utara teh kantos ditugaskeun ka Banten. Di Mauk, Pa Kendo nampi katerangan ti salahsaurang anggota Laskar. Pokna teh, R.,Oto jeung saurang tahanan sejenna kungsi dikerem di salahsahiji ruangan tahanan di Mauk. Saterusna R.Oto dibarawa ka basisir Mauk, di dieu ditelasan, layonna dipiceun ka laut. Anehna, layon teh teu daek wae tilelep atawa kabawa lambak jauh ka tengah, ieu mah ka sisi deui ka sisi deui kabawa ku lambak.
Dumasar kana ciri-ciri anu disebutkeun ku Si Laskar tea, dipastikeun, eta layon teh leres, layon Si Jalak Harupat, jawara pulitik, jadug pamuk ti tatar Sunda, R.Oto Iskandar di Nata. Kulantaran taun-taun harita, taun opatpuluhan katompernakeun ( 1949) masih keneh kaasup periodeu perjuangan, henteu kungsi aya beja, pamarentah nalungtik kajadian ditelasanana Pa Oto di basisir Mauk. Memang aya anu dijagragkeun ka mahkamah pangadilan, ngaranna Mudjitaba, pulisi anu dituding nelasan Pa Oto di basisir Mauk Tangerang. Mudjitaba dijagragkeun ka pangadilan sabada 14 taun Pa Oto diculik. Ceuk Mudjitaba mah aya anu nitah nelasan Pa Oto teh, duka saha-sahana mah. Kulantaran Pa Oto dituding arek masrahkeun kota Bandung ka Walanda, Laskar amarah, Pa Oto diculik dibarawa ka Mauk Tangerang, saterusna ditelasan di basisir Mauk. Layonna dialungkeun ka laut.
Jaksana harita teh Prof.Dr.Priyatna Rasyid, ari Hakim Ketuana Rafli Rasyad. Mudjitaba dipones 15 taun panjara. Ti saprak asup ka panjara taya bejana deui kumaha nasibna.
Poe naon tanggal sabaraha Pa Oto ditelasan weleh teu kapaluruh. Kulantaran kitu dina berita resmi dieceskeun, Oto Iskandar di Nata Mentri Negara Pertahanan RI, pupus 20 Desember 1945. Urang Sunda, diluluguan ku Paguyuban Pasundan ngan bisa nyandak sarat layon ti basisir Mauk anu saterusna dipendem di Pasir Pahlawan Lembang. Bandung......Pa Oto ngantunkeun wawangi arum, jenenganana dipatri dina tiap dada urang Sunda hususna anu luhur ngajenanana kana sajarah perjuangan bangsana.
[HRS, Saperti anu diungkabkeun ku DR. Nina Herlina Lubis jeung Paguyuban Pasundan].

Sunday 12 July 2009

LOGO PASS

MADING CARAKA

Redaksi Majalah Dinding
SMP Pasundan Rancaekek

Pelindung
Kepala Sekolah

Dewan Pembina
Pembina OSIS

Penanggung Jawab
Devy Arista
Wakil
Amir Latheief

Sekretaris
Winda Hestiana

Bendahara
Finna Nurhidayah

Ketua Redaksi
Indrie Puspitasari
Wakil
Erlinda Febriyanti

Dewan Redaksi
Ryani, Annatasha, Akeira.
Novi M, Vina Rahmatul

Koordinator Reporter
Novi andini Utari

Reporter
Fera siti, Sintia mutiara sari, Gita, Fitri Handayani
M. Gerald, Agung

Ilustrator
Winda Hestiana, Windi Oktasela,

Tuesday 7 July 2009

KETUA OSIS PERIODE 2008 / 2009


DEVY ARIESTA

Hak dan kewajiban angggota

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA OSIS


(1) Setiap anggota mempunyai hak :
a. mendapatkan perlakuan yang sama sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
b. memilih dan dipilih sebagai perwakilan kelas atau pengurus
c. bebicara secara lisan maupun tertulis

(2) Setiap anggota berkewajiban untuk
a. memelihara nama baik dan kehormatan sekolah
b. mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah
c. menghormati tenaga kependidikan
d. memelihara sarana dan prasarana serta keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, dan kekeluargaan di sekolahnya.

LAMBANG OSIS


ARTI BENTUK DAN WARNA LAMBANG OSIS

1. Bunga Bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga
Generasi muda siswa adalah bunga harapan bangsa, bunga berwarna putih menunjukan kemurnian jiwa siswa yang berintikan pancasila, dilukiskan dalam bentuk bintang sudut lima. Para siswa berdaya upaya nelalui jalan dengan kesungguhan hati, agar
menjadi warga Negara yang baik dan berguna. Kelima jalan tersebut dilukiskan dalam bentuk lima kelopak daun bunga, yaitu abdi, adab, ajar, aktif dan amal.
Menenai ajar, aktif dan amal, yaitu kewajiban utama siswa dengan landasan abdi
(terhadap Tuhan Yang maha Esa, loyalitas etrhadap bangsa dan Negara) dan adab
(terhadap orang tua, guru dan pimpinan) dijelasakan lebih lanjut dengan ganbar

2. Buku Terbuka
Kewajiban utama siswa yang pertama, adalah “belajar keras” menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan usaha penalaran ini dunia pengetahuan akan dimiliki dan sumbangsih siswa terhadap pembangunan bangsa dan Negara akan lebih meningkat.

3. Kunci Pas
Kewajiban utama siswa yang kedua adalah “bekerja keras”. Kemauan bekerja keras dan kesenangan bekerja akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan bebas dari ketergantungan pada kedermawanan/belas kasihan orang lain. Keterampilan praktis yang segera dapat dirasakan manfaatnya bagi bekal hidup siswa, bila dimiliki, meyebabkan siswa berani mandiri. Kunci pas adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan kunci pemecahan dari segala kesulitan.

4. Dua Tangan Terbuka
Kewajiban siswa yang ketiga dalah “berbakti”. Kesediaan menolong orang lain yang lemah dan kurang ; sesame siswa dan masyarakat yang memerlukan bantuan dan pertolongan, bila dilaksanakan secara spontan (peka dan tanggap) menunjukan adanya sikap mental siswa yang baik dan bertanggung jawab.

5. Biduk
Wadah usaha pembinaan OSIS, yang digambarkan dengan bentuk sebuah biduk/perahu, yang melaju dilautan hidup menuju masa depan yang lebih baik, yaitu tujuan nasional yang dicita-citakan.

6. Pelangi Merah Putih
Tujuan nasional yang dicita-citakan (digambarkan seperti bentuk jembatan pelangi merah putih) adalah masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera ( gambir bentuk padi dan kapas ) baik materiil maupun spiritual.

7. Tujuh butir padi, Delapan lipatan pita, Empat buah kapas,dan Lima daun kapas.
17 - 8 -1945 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaan Indonesia mengandung nilai-nilai perjuangan 45 yang harus dihayati para siswa, sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional. Kemerdekaan yang telah ditebus dengan mahal perlu diisi dengan pertisipasi penuh para siswa.

8. Warna Kuning
Sebagai dasar lembang adalah warna kuning yaitu warna kehormatan/agung. Adalah suatu kehormatan, bila para generasi muda siswa diepercaya dan diberi kepercayaan untuk berbuat yang baik dan bermanfaat melalui organisasi, untuk kepentingan dirinya dan sesame mereka, sebagai salah satu sumbangsih nyata kepada tanah air, bangsa dan Negara.

9.Warna Coklat
Warna coklat adalah warna tanah Indonesia ; berpijak kepada kepribadian dan budaya sendiri serta nasional Indonesia.

10. Warna Merah Putih
Warna merah putih adalah warna kebangsaan Indonesia ; dengan hati yang suci berani membela kebenaran

PENGURUS OSIS SMP PAS RCK

Susunan pengurus OSIS Periode 2008 /2009
Ketua Umum : Devi Arista
Ketua I : Indri Puspitasari
Ketu II : Amir
Erlinda Febriyanti
Sekretaris Umum : Winda Hestiana
Sekretaris I : Windi Oktasela
Sekretaris II : Ryani Rohaeni
Bendahara : Fina Nurhidayah
Wakil Bendahara : Anasthasya N.S


1. Sekbid. Ketaqwaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
Ketua : Novi Andini Utari
Anggota : Akeira M
Pipit Rahayu
Irna Ayu


2. Sekbid. Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
Ketua : Novia Miranty
Anggota : M. Gerald
Nurbaethi Nanda L
Zakytiffany L

3. Sekbid. Pendidikan dan Pendahuluan
Bela Negara
Ketua : Vina Rahmatul P
Anggota : Nia Kurniati
Andina

4. Sekbid. Kepribadian dan Budi Pekerti
Ketua : Ria Restianti
Anggota : Ina Purnama
Fahrizal Dwi B
Yeni Irawati

5. Sekbid. Berorganisasi pendidikan
Politik dan Kepemimpinan
Ketua : Fera siti N
Anggota : Dian Triani
Rafsend G.E
Rima Nurhikmah

6. Sekbid. Keterampilan dan
Kewiraswastaan
Ketua : Gita
Anggota : Wina Susilawati
M Jalaludin
Firna Fauziah
7. Sekbid. Kesegaran Jasmani dan Daya
Kreasi
Ketua : Sintiana Nuryanti
Anggota : Yulia Wardani
Puji Astuti
Rafi

8. Sekbid. Persepsi,Apresiasi dan Kreasi
Seni
Ketua : Sintia Mutiara Sari
Anggota : Fitri Handayani
Ranaldy