Tuesday 18 August 2009

Aqidah

Teori Evolusi Darwin, Bisakah Diterima?

Assalamualaikum 'Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
Alhamdulilahi Rabbil 'alamin, wash-shalatu was-salamu 'alaa Sayyidina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihihi ajma'in, wa ba'du
Dunia telh mengakui bahwa apa yang dicetuskan oleh Darwin tentang teori evolusi bertentangan dengan semua agama, bukan hanya agama samawi tetapi juga semua jenis agama. Bahkan para ilmuwan sekuler yang juga tidak percaya adanya tuhan pun banyak yang tidak bisa menerima teori lemah itu. Dan yang juga perlu diungkap adalah ternyata si Darwin sendiri pun agak meragukan teorinya itu. Dalam bukunya itu, Darwin masih banyak meragukan teorinya itu dengan beberapa pertanyaan dan kemungkinan-kemungkinan.
Maka bukan pada tempatnya kita sebagai muslim mendukung teori yang secara ilmiyah sangat lemah, apalagi 180% bertentangan dengan ajaran semua agama yang dikenal umat manusia.
Al-Qur'an sudah menjelaskan asal usul manusia yang disebutkan dari keturunan Nabi Adam a.s. Kitab samawi lainnya pun sepakat bahwa asal mausia adalah Adam. Bukan kera yang berevolusi menjadi manusia.
Terkait dengan tanda tanya besar yang menghantui hati si Darwin sendiri, sebagai contoh adalah dengan tidak pernah ditemukannya fosil makhluk-makhluk yang sedang mengalami evolusi itu sendiri. Belum pernah ditemukan ada fosil kera yang setengah manusia. Kalau pun ada, ternyata itu penuh dengan manupulasi dan kebohongan semata.
Apalagi Darwin sendiri bukanlah seorang yang punya kapasitas untuk mengajukan teori seperti itu karena dia bukan ahli biologi. Sehingga ini sungguh menggelikan. Dan perlu diingat bahwa ketika Darwin mencetuskan teorinya, ilmu hayat (biologi) saat itu masih sangat purba. Mereka belum mengenal inti sel apalagi struktur DNA yang sedemikian rumit. Mikrobiologi jelas belum ada, yang ternyata menguak mistieri yang paling penting dalam dunia mikro.
Bisa kita katakan bahwa seandainya Darwin pada hari ini hidup kembali, pastilah dia akan buru-buru meralat semua teorinya itu karena tak satupun yang sesuai dengan iptek hari ini. Karena ketika kita bicara mikrobiologi, kita akan dapati bahwa ternyata struktur makhluq hidup itu sedemikian kompleks, sehinga amat mustahil dengan sendirinya akan tercipta, apalagi hanya sekedar kebetulan.
Kalaupun teori evolusi itu benar, mengapa kita juga tidak menyaksikan satu saja di antara manusia di jagad ini yang sedang berproses kembali menjadi makhluq lainnya. Kenapa proses ini harus berhenti di manusia saja. Lalu apakah bentuk manusia itu sudah final?
Bila kita cermati secara mendalam, ternyata Darwin para evolusionis ini punya latar belakang yahudi yang memang sejak awal kerjanya hanya ingkar pada Allah semata. Ini adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan. Dimana pun ada yahudi, maka kerusakan dan kehancuran selalu terjadi disitu.

Wallahu A'lam Bish-Showab,
Wassalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

No comments:

Post a Comment